TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Verifikasi kelayakan bandara NYIA Kulonprogo bakal dilaksanakan pada pekan ini.
Menurut rencana, verifikasi bandara NYIA Kulonprogo ini akan dilakukan oleh tim dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub) pada 4-6 April mendatang.
PT Angkasa Pura 1 pun saat ini tengah mempersiapkan diri untuk proses verifikasi tersebut.
Baca: Verifikasi Bandara NYIA Mulai 4-6 April
Baca: Jelang Operasi Terbatas, Bandara NYIA Kulon Progo Jalani Verifikasi Kelayakan Pekan Depan
General Manager AP 1, Agus Pandu Purnama mengatakan verifikasi tersebut dilakukan untuk mengukur kelayakan bandara.
"Verifikasi ini kan dari Kementerian Perhubungan untuk nantinya mengeluarkan sertifikasi, artinya mereka melihat bandara NYIA ini siap untuk operasional penerbangan atau tidak. Ada beberapa hal yang nantinya akan dicek, sisi darat, sisi udara, dan pendukung," katanya saat dihubungi Tribun Jogja, Minggu (31/3/2019).
"Dari sisi darat misalnya terminalnya, semua pendukung, peralatan diujicoba. Misalkan kalau di terminal ada garbarata, lalu peralatan X-ray untuk security. Kalau udara misal runway, taxiway, apakah sudah sesuai standar atau belum," sambungnya.
Tidak hanya dari segi fasiltas saja, seluruh dokumen, termasuk Standar Operasional Prosedur (SOP), emergency planning, dan lain-lain juga akan menjadi bahan untuk verifikasi.
"Seluruhnya nanti akan dicek, termsuk dokumen. Kita kan punya sampel-sampel, hasil laboratorium, itu juga nanti akan dicek. Semua dokumen juga akan diverifikasi, utamanya seluruh fasilitas pendaratan, operasional penerbangan, semua dicek, yang jelas itu semua untuk keamanan," bebernya.
Target Tak Berubah
Project Manager Pembangunan NYIA PT Angkasa Pura I, Taochid Purnama Hadi, mengatakan target operasi minimum NYIA masih sesuai rencana semula yakni April 2019 meski belum diketahui pasti tanggal seremoninya.
Pada saat itu, NYIA akan beroperasi untuk jenis penerbangan internasional.
Maka itu, pekerjaan di lapangan terus dikebut dengan sekitar 5.400 pekerja yang terlibat di dalamnya.
Adapun progres pembangunan NYIA untuk menghadapi operasi minimum disebutnya sudah mendekati 90 persen.
Sedangkan secara total progress (keseluruhan hingga tuntas) sekitar 38 persen.
Area runway (landasan pacu) sudah menjalani proses pengaspalan untuk lapis terakhirnya dan sudah teraspal sekitar 2.000 meter dari total panjang runway 3.250 meter.
Pekerjaan tengah dikebut untuk kemudian pemasangan lampu-lampu dan sepekan ke depan diharapkan sudah mulai pembuatan marka landasan (marking).
Pada area terminal, menurutnya sudah masuk tahap finishing.
Untuk pengoperasian minimum nanti, garbarata (belalai pendekat ke badan pesawat) sudah terpasang tiga unit dan akan dipasang satu lagi.
"Jadwal operasi minimum masih tetap April hanya untuk tanggalnya belum ada kepastian.Kami juga masih menunggu verifikasi internal dan dari Kementerian Perhubungan. ," jelas Taochid pada Tribunjogja.com, Jumat (29/3/2019) pekan lalu.
Dalam tahap verifikasi yang bakal berlangsung selama beberapa hari itu, semua aspek akan dinilai pihak Kementerian Perhubungan untuk pengukuran kelayakan NYIA dalam operasi transportasi udara.
Antara lain dari sisi kualitas infrastruktur, kesiapan fasilitas, konsep operasional, hingga aspek keselamatan dan keamanannya.
Taochid berharap, hasil verifikasi bersifat rekomendasi (keputusan pengoperasian sambil dilakukan perbaikan) alih-alih mandatory (perbaikan terlebih dulu sebelum dioperasikan).
Pihaknya berusaha menyelesaikan semua kriteria standar operasi dan tim proyek menilai NYIA sudah mencukupi secara part to part (antar bagian) untuk bisa beroperasi.
Namun, keputusan akhir menurutnya ada di pihak kementerian sebagai regulator.
Seandainya ada catatan bersifat mandatory, diharapkannya tidak terlalu banyak sehingga bisa segera dikejar untuk penyelesaiannya. (*/ tribunjogja.com )