TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Penambahan kembali persediaan ikan (restocking) akan dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo di tahun ini.
Ada sekitar 231.200 ekor ikan yang bakal disebar ke berbagai penjuru wilayah.
Ikan air tawar jenis nila dan tawes itu diperoleh melalui anggaran APBD Kulon Progo (111.200 ekor) maupun Pemerintah DIY (120.000 ekor).
Ribuan ikan dari anggaran Pemerintah DIY itu akan disebar di 12 titik.
Yakni, Sungai Boro, Sungai Gede, Sunga Diro, Embung Juruk, Miri Sewu, Bendung Kamal, Sungai Nagung, Sungai Serang, Bendung Sepuri, Embung Sumoroto, Kalipapah, dan Sungai Pringkali Jatimulyo.
Baca: Relokasi Pasar Teteg di Kulon Progo Pertengahan Tahun Ini
"Penebaran dilakukan setelah April. Namun, untuk yang berasal dari anggaran Pemkab, masih dilakukan pembahasan kapan dan di mana saja penebarannya,"kata Kepala DKP Kulon Progo, Sudarna, Rabu (6/3/2019).
Restocking ikan menjadi upaya untuk menambah persediaan ikan tangkapan di perairan umum untuk kebutuhan konsumsi.
Terutama pada wilayah yang mengalami penurunan stok lantaran tingkat pemanfaatannya berlebihan. Restocking diharapkan juga bisa menyeimbangkan kembali peran perairan umum sebagai ekosistem akuatik yang bermanfaat bagi manusia.
Sudarna mengatakan, kapasitas restocking tahun ini cenderung lebih sedikit dibanding 2018 lalu yang mencapai 1.371.000 ekor.
Pada tahun lalu anggaran kabupaten menyumbang 173.000 ekor yang terdiri dari 153.000 ikan nila dan 20.000 ekor ikan bandeng.
Adapun anggaran DIY sebanyak 1.190.600 ekor dengan rincian 831.000 ikan nila 831 ribu, 274,600 ikan tawes, 84.000 ikan bandeng dan 1.000 ekor kepiting.
Baca: Pertengahan Maret, Tambak Udang Selatan NYIA Kulon Progo Harus Dibersihkan
"Itu belum termasuk restocking ikan sidat oleh pihak swasta sebanyak 7.500 ekor. Untuk tahun ini saya yakin juga bakal ada tambahan lagi di anggaran perubahan nanti," kata Sudarna.
Produksi budidaya ikan di Kulon Progo sepanjang 2018 lalu mencapai 13.749 ton dari target 12.890 ton dan lele menjadi satu di antara jenis ikan yang paling berlimpah stoknya.
Per triwulan pada 2018, rata-rata produksi ikan lele bisa mencapai rata-rata 750 ribu ekor hingga 2 juta ekor.
Masa produksi paling bagus di sekitar Juni hingga September di mana setiap satu hektare lahan bisa memproduksi lebih dari 2 ton per bulan.
"Produksi biasanya turun pada Desember sampai Januari karena kondisi cuaca,"kata Kepala Bidang Pembudidayaan Ikan DKP Kulonprogo, Leo Handaka.(TRIBUNJOGJA.COM)