TRIBUNJOGJA.com - Dua bintang saling menghancurkan dirinya sendiri dengan cara menabrakkan diri satu sama lain. Ini merupakan momen kematian bintang biner yang merupakan sebuah fenomena astronimi yang luar biasa.
Semakin luar biasa, karena peristiwa itu berhasil direkam oleh sejumlah teropong observasi di sejumlah laboratorium. Di antaranya dari stasiun pengamatan European Southern Observatory, yang lebih jelas berhasil ditangkap teleskop luar angkasa Hubble nebula Cederblad 211.
Dengungan Aneh Ini Mengitari Seluruh Dunia, Tapi Tidak Ada yang Menyadarinya
Gambar ini menunjukkan sistem biner bintang R Aquarii, sebuah raksasa merah yang melemparkan 'sayapnya' yang kemudian dengan rakus 'dimakan' bintang pendampingnya yang berukuran lebih kecil namun dengan komposisi lebih padat.
Momen dramatis yang Anda saksikan ini terjadi pada jarak 650 tahun cahaya dari Bumi.
Instrumen pemburu planet SPHERE di Observatorium European Southern Observatory - memberi pandangan baru yang sangat rinci tentang momen tersebut.
Untuk kontrasnya, inilah gambar yang diambil oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble nebula Cederblad 211 - awan debu dan gas yang sedang dibuat oleh bintang-bintang.
Dikutip dari Science Alert, bintang yang berbentuk raksasa merah ini dikenal sebagai bintang variabel Mira, bintang yang sudah berada di akhir masa 'hidupnya'. Bintang-bintang seperti ini telah kehilangan setidaknya setengah material mereka, dan ketika mereka bereaksi, mereka mampu menghasilkan cahaya yang kecerahannya bisa mencapai 1.000 kali lipat dari Matahari.
Bola Api yang Meledak di Atas Greenland Getarkan Bumi Hingga Tercatat Sensor Gempa
Sementara bintang satu lagi yang ukurannya lebih kecil, disebut oleh para ilmuwan sebagai Si Kerdil Putih. Yakni sebuah bintang yang sudah kehabisan bahan bakar nuklirnya. Namun mereka masih sanggup untuk melumat materi yang dihasilkan dari sang raksasa merah.
Materi itu kemudian terakumulasi hingga kadang-kadang memicu ledakan termonuklir besar yang meledakkan material ke luar angkasa.
Gambar yang sangat jelas ini menunjukkan kedua bintang di pusat pancaran materi yang berputar ke luar angkasa. Akhirnya, kehidupan sistem biner ini bisa berakhir dengan ledakan kolosal - supernova Tipe Ia. (*)