TRIBUNJOGJA.COM - Beberapa hari lalu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY menyebut adanya guguran lava pijar di Gunung Merapi.
Beruntung, guguran tersebut terjadi di bagian dalam kubah dan bukan di bagian luar.
Baca: BPBD Sleman : Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Tidak Berbahaya
Kendati demikian, warga sekitar tidak begitu panik menyikapi aktivitas tersebut.
Hari Setiawan (24), warga Glagaharjo, Cangkringan, Sleman mengatakan, bahwa dirinya telah mendengar kabar terkait adanya guguran lava pijar di kubah bagian dalam Gunung Merapi.
Menurutnya, jika hal itu memang terjadi dianggap tidak mempengaruhinya dalam beraktivitas sehari-hari.
Kendati demikian ia terus meningkatkan kewaspadaannya.
"Info guguran saat ini belum ada. Saat ini juga tidak ada persiapan mas, semua berjalan normal," katanya pada Tribunjogja.com, Jumat (28/9/2018).
Menurutnya, terjadinya guguran lava pijar mengingatkannya pada letusan pada tahun 2006.
Dikatakannya, apabila memang siklus serupa berlaku pada tahun ini, ia telah mengetahui langkah apa yang akan diambil.
Diakuinya bahwa hingga saat ini warga setempat masih beraktivitas seperti biasa.
"Tidak panik tapi tetap waspada, toh penambangan (Pasir) juga masih jalan, artinya masih aman. Seumpama terjadi (Guguran lava seperti tahun 2006) ya persiapan kami seperti biasanya saja, sambil menunggu instruksi," ujarnya.
Sementara itu, Lurah Glagaharjo, Suroto mengatakan, bahwa ia baru mengetahui adanya kabar mengenai guguran lava pijar di dalam kubah Gunung Merapi.
Ia juga menyebut bahwa dari pengalaman tahun 2006 lalu, sebelum meletus Gunung Merapi melakukan aktivitas serupa.
Baca: Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Menarik untuk di Saksikan dari Jarak Tiga Kilometer
"Jika benar-benar terjadi akan konsultasi dengan pihak terkait, dan yang jelas kita harus lebih siap serta tetap waspada," ucapnya.
Meski harus meningkatkan kewaspadaannya, ia merasa warga sudah siap jika sewaktu-waktu Gunung Merapi meletus.
Hal itu karena secara berkala, ia melaporkan setiap aktivitas Gunung Merapi kepada warganya.
"Masyarakat nggak panik, karena seminggu yang lalu sudah ada sosialisasi dan dikasih penjelasan juga terkait kondisi (Gunung) Merapi saat ini," pungkasnya. (*)