Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Siti Umaiyah
TRIBUNJOGJA.COM - Sampai tanggal 11 Juli 2018, SMPN 4 Prambanan masih kekurangan 16 siswa dari total kouta sebanyak 63 siswa.
Hal tersebut disampaikan oleh Sudaryanto selaku Kepala Sekolah SMPN 4 Prambanan pada Rabu (11/7/2018).
Sudaryanto mengungkapkan, dari jangka waktu yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman untuk melakukan perpanjangan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sampai tanggal 14 Juli 2018, sebelumnya sudah ada lima orang yang mendaftar.
Baca: Evaluasi PPDB Zonasi, Pemkot Yogya Wacanakan Tambah Rombel Tahun Depan
Namun, dua diantaranya memilih untuk mundur dan satu lainnya belum melakukan daftar ulang sampai dengan tanggal 10 Juli 2018.
"Saat pengumuman kami kekurangan sebanyak 18 murid, dan kami buka lagi pendaftaran secara offline. Ada lima yang daftar, tapi dua orang mundur dan satu orang belum daftar ulang sampai tanggal 10 Juli. Nanti kami akan lacak kenapa belum daftar ulang. Apakahalah memang tidak tahu, atau pindah ke sekolah lain," terangnya.
Mengenai dua orang siswa yang mengundurkan diri, lebih ke faktor lokasi yang dinilai tinggi.
Karena lokasi SMPN 4 kurang lebih naik sejauh 300 meter dari Tebing Breksi dan sebelum Candi Ijo.
Sudaryanto menilai, banyak dari orangtua yang belum terbiasa dengan medan SMPN 4 Prambanan yang berada di pegunungan.
Dia mengungkapkan sebenarnya akses jalan menuju ke SMPN 4 Prambanan sudah mudah, dengan jalan yang sudah dicor.
Baca: Lolos PPDB SMA/SMK Negeri Jawa Tengah? Jangan Lupa Bawa Dokumen Ini Saat Daftar Ulang
"Kami identifikasi orangtua yang mundur lebih faktor lokasi, mereka bertanya lokasinya kok tinggi. Anak SMP biasanya diantar menuju sekolah, kalau rencananya yang antar ibu, melihat posisi kami agak takut. Padahal kalau jalan kita sudah mulai bagus, kayak jalan tol dicor pakai besi. Namun mungkin karena tidak terbiasa untuk naik ke pegunungan. Padahal di sini enak, udara masih segar, dan bisa melihat pemandangan Yogya," ungkapnya.
Menanggulangi hal tersebut, pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan sekolah-sekolah negeri lain di sekitar SMPN 4 Prambanan untuk menyampaikan ke wali murid yang anaknya tidak diterima di sekolah seperti SMPN 1 Prambanan, SMPN 2 Prambanan maupun SMP yang ada di Berbah untuk menyampaikan informasi bahwa SMPN 4 Prambanan masih mengadakan pendaftaran secara offline sampai tanggal 14 Juli 2018.
Selain itu, pihak sekolah juga sudah melakukan identifikasi ke sekolah-sekolah lain untuk mencari asal SD dan alamat anak yang tidak diterima untuk dihubungi.
"Kami juga melihat daftar-daftar siswa yang terlempar dan tidak dapat sekolah, kami identifikasi, dari SD mana, alamatnya mana coba kami hubungi ke rumah, ada yang kami usahakan begitu," terangnya.
Mengevaluasi hal tersebut, Sudaryanto mengatakan tahun depan pihak sekolah akan lebih banyak melakukan promosi dan bekerjasama dengan SMPN lain agar memberitahu secara detail mengenai SMPN 4 Prambanan.