Aktivitas Merapi

Data Monitoring Minim, BPPTKG Enggan Berspekulasi Keadaan Gunung Merapi Kedepan

Penulis: Rizki Halim
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasi Gunung Merapi melaksanakan jumpa pers di kantor BPPTKG, Rabu (23/5/2018) malam.

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Meski letusan freatik semakin intens terjadi pada Gunung Merapi, namun Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Teknologi (BPPTKG) hingga saat ini masih enggan berspekulasi apakah nantinya status gunung yang saat ini waspada akan turun atau justru naik.

Hal tersebut tidak terlepas dari keterbatasan indikator yang ditunjukan oleh Gunung Merapi meskipun sudah terjadi letusan freatik yang terbilang cukup berdekatan.

"Agak sulit untuk memprediksi merapi saat ini karena dari data monitoring itu minim indikatornya sementara fenomenanya di masyarakat sudah heboh," terang Kasi Gunung Merapi BPPTG, Agus Budi Santoso, Rabu malam (23/5/2018).

Berkaca pada erupsi besar yang terjadi pada tahun 2006 dan 2010 BPPTKG saat ini belum bisa menyimpulkan adanya magma yang mendekati permukaan.

"Aktifitas saat ini berbeda dengan sebelumnya tahun 2010, pada waktu itu gempa vulkanotektonik dangkal selama satu hari terjadi berulang kali, berbeda dengan sekarang," imbuhnya.

BPPTKG terus menakankan agar untuk terus dipahami adalah untuk menghadapi keadaan Merapi sekarang, yang hanya membahayakan 2 kilometer dari Gunung Merapi.

Sehingga mengimbau masyarakat agar tidak terlalu panik dengan fenomena yang ada dan kabar yang tidak benar.

Selain itu BPPTKG juga terus melakukan upaya peningkatan kapasitas masyarakat juga perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat menyikapinya letusan yang terjadi belakangan ini dengan tenang.

"Untuk aktifitas merapi saat ini, mudah-mudahan nanti alat monitor kita bisa menangkap tanda yang bisa menambah parameter kita untuk menambah prediksi kedepan," pungkas Agus. (*)

Berita Terkini