Kulonprogo

Hadapi Ramadan dan Lebaran, Pemkab Kulonprogo Belum Ajukan Kuota Fakultatif Gas Melon

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNJOGJA.COM - Penghitungan jumlah kebutuhan gas elpiji kini tengah dilakukan Dinas Perdagangan Kulonprogo.

Hasil penghitungan nantinya akan dijadikan dasar pengajuan penambahan kuota fakultatif gas kemasan tiga kilogram atau gas melon dalam menghadapi masa Ramadan dan Lebaran 2018.

Kepala Dinas Perdagangan Kulonprogo, Krissutanto mengatakan hingga saat ini pihaknya memang belum mengajukan penambahan kuota fakultatif karena masih dilakukan penghitungan jumlah kebutuhan yang nantinya akan diajukan ke Pemerintah DIY dan Pertamina.

Rencananya, pihaknya pada 2018 ini akan mengajukan kuota gas elpiji kemasan 3 kilogram sebanyak 4.447.824 tabung.

"Jumlah ini naik 20 persen jika dibandingkan pada 2017 lalu yang sebanyak 3.706.520 tabung," kata Krissutanto, Rabu (9/5/2018).

Di Kulonprogo, saat ini terdapat lima agen gas elpiji dengan jumlah pangkalan sebanyak 350 titik dan jumlah pengecer sebanyak 3.196 titik di 12 kecamatan.

Kuota mingguan elpiji sebanyak 56.006 tabung sedangkan kuota bulanan sebanyak 228.030 tabung.

Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji tiga kilogram sebesar Rp15.500 per tabung sedangkan harga di tingkat pengecer rata-rata Rp19.000 per tabung.

Krissutanto mengakui migrasi gas elpiji masih sering terjadi di wilayah perbatasan yang berdampak pada tingginya harga gas di tangan konsumen.

Dicontohkan, ketika agen menyetor gas ke pangkalan di Kalibawang, ada pengecer dari wilayah Magelang (Jawa Tengah) yang membelinya lalu dijajakan kepada warga Kalibawang kembali.

Hal serupa juga terjadi di wilayah Temon yang berbatasan dengan Bagelen (Purworejo).

"Kami sudah mengingatkan agar agen menegur pangkalan di perbatasan," kata dia.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Kulonprogo, Bambang Widodo mengaku belum mendapatkan adanya laporan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram atau harga gas yang melambung tinggi sampai di atas Rp20.000.

Harga gas elpiji 3 kg saat ini masih terpantau stabil di kisaran Rp18.000-19.000 per tabung sedangkan di wilayah perbatasan paling mahal diketahui Rp20.000.

Pihaknya akan berkoodinasi dengan Pertamina, Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas), serta kalangan agen untuk mengetahui kendala distribusinya.(*)

Berita Terkini