Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) telah selesai digelar kemarin, Kamis (26/4/2018).
Walau demikian, tugas sekolah belum selesai dalam mendidik siswa yang telah rampung melaksanakan UNBK karena secara administratif mereka masih tercatat sebagai siswa kelas IX.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti meminta agar sekolah tetap mengadakan kegiatan untuk dapat mewadahi siswa kelas IX yang telah rampung melaksanakan UNBK tersebut.
"Perlu diingatkan kepada sekolah bahwa setelah UNBK untuk melaksanakan kegiatan bagi para peserta didikk meskipun sudah selesai ujiannya. Itu tanggung jawab sekolah. Tergantung sekolahnya mau menyelenggarakan kegiatan dalam bentuk apa," ungkapnya, dalam Jumpa Pers di SMPN 5 Yogyakarta, Kamis (26/4/2018).
Ia pun mengungkapkan, bahwa setelah ujian tugas sekolah belum selesai.
Sekolah juga masih perlu mempersiapkan anak didiknya ke jenjang selanjutnya.
Kepala SMPN 5 Yogyakarta, Suharno menuturkan bahwa kegiatan yang dilakukan pihaknya setelah UNBK adalah menggelar buka bersama dan salat tarawih berjamaan di sekolah.
"Hal tersebut dipilih dengan pertimbangan bahwa sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadan," ungkapnya.
Ia pun menegaskan, bahwa pintu gerbang SMPN 5 Yogyakarta masih terbuka lebar bagi siswanya yang berada di kelas IX untuk tetap bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah.
"Ada siswa yang bertanya dengan saya. Pak saya boleh ke sekolah tidak setelah UN. Saya jawab, boleh. Asalkan tetap menggunakan seragam sekolah untuk menghindari orang asing yang mengaku sebagai siswa untuk masuk ke sekolah," ujarnya.
Harno mengatakan, di sekolahnya terdapat pojok baca.
Bila siswa kelas IX bingung karena tidak ada kegiatan di rumah, mereka bisa datang untuk membaca buku di sekolah.
Selain itu, khusus bagi siswa yang mengikuti olimpiade, sekolah menyelenggarakan bimbingan rutin di sekolah.
"Mereka yang akan mengikuti beberapa olimpiade di luar negeri adalah siswa yang saat ini berada di kelas IX. Itu kami fasilitasi untuk bimbingannya," bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Heri Suasana menuturkan bahwa anak tercatat sebagai siswa di sekolah sejak dari daftar ulang hingga dikembalikan ke orang tuanya dengan menyerahkan rapor dan juga ijazah.
"Jadi memang setelah ujian, anak masih tercatat sebagai siswa. Tapi masih banyak sekolah yang kesulitan ketika memanage waktu setelah UN," ungkapnya.
Ia menampik bahwa hal tersebut adalah upaya Pemerintah Kota untuk mencegah anak terjerat kasus hukum klitih setelah UN karena siswa tak lagi harus datang ke sekolah setelah ujian.
"Tidak. Itu karena memang status mereka yang masih pelajar dan harus dinaungi sekolah," bebernya. (*)