Laporan Reporter Tribun Jogja Rizki Halim
TRIBUNJOGJA.COM - Dua warga Wirogunan, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Senin, (5/3/2018), membuat aduan kepada Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta.
Aduan tersebut terkait dengan pencabutan Kartu Menuju Sejahtera (KMS).
Warga yang mengadu tersebut adalah Amirul bersama istrinya.
Mereka mendatangi Sekretariat Forpi Kota Yogyakarta guna mengadukan persoalan pencabutan KMS, yang dua tahun sebelumnya mereka dapatkan.
"Tahun 2018 ini saya tidak dapat KMS, padahal kami masih memiliki anak yang masih duduk di bangku SMP kelas 7," terang Amirul.
Dengan dicabutnya KMS tersebut, dirinya mengaku menambah beban bagi keluarganya. Apalagi banyak biaya yang harus dikelaurkan, misalnya jika ada kegiatan piknik di sekolah atau kegiatan sekolah yang tidak tercover oleh BOSDA.
Pria yang setiap harinya berdagang gas tabung ini mengungkapkan pencabutan tersebut membuat keluarganya semakin susah, apalagi kondisi istrinya yang sedang sakit karena menjadi korban tabrak lari.
Amirul pun sudah menanyakan alasan pencabutan KMS miliknya, namun sejauh ini belum ada jawaban jelas baik dari RT maupun pihak Kelurahan Wirogunan.
Tak hanya ke pihak kelurahan, dia juga sudah menanyakan terkait penarikan KMS miliknya kepada Dinas Sosial Pemerintah Kota.
Namun tetap saja untuk tahun 2018 ini, keluarganya tidak masuk dalam KMS karena sudah disahkan beberapa waktu lalu dan setelah di survei pada Januari 2018, dinyatakan tidak layak mendapatkan KMS.
Dirinya berharap agar tahun ini bisa dapat kembali dimasukan ke dalam masyarakat yang medapatkan KMS.
"Ya kalau bisa disusuli agar tahun ini bisa dapat (KMS) lagi," kata Amirul. (tribunjogja)