Kalah 3-0 dari Nabil FC, Satria Adikarta Kulonprogo Tersingkir dari Liga 3

Satria Adikarta menciptakan beberapa peluang namun keberuntungan belum berpihak pada Satria Adikarta.

ist
Logo Liga 3 

TRIBUNJOGJA.COM - Satria Adikarta Kulon Progo akhirnya harus mengubur mimpi tampil di Liga 2 musim depan bersama dua saudara tuanya, PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman, setelah pada laga pamungkas Grup F takluk 0-3 dari Nabil FC sekaligus tersisih pada fase 32 Besar Liga 3 2017, di Stadion Wergu Wetan Kudus, Jumat (8/12/2017) siang.

Wajib menang menang pada pertandingan ini jika ingin lolos ke fase selanjutnya, Satria Adikarta mengambil inisiatif menyerang sejak menit pertama.

Mengandalkan Rahmad dan Rahmad Nuridwan di lini depan, Satria Adikarta menciptakan beberapa peluang namun keberuntungan belum berpihak pada Satria Adikarta.

Gawang Satria Adikarta yang dijaga oleh Asrof justru jebol sekira menit ke-35, melalaui skema serangan balik cepat yang dibangun oleh Nabil FC Pelalawan. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai.

Anak asuh M Eksan semakin tak kuasa membendung langkah Nabil FC pada babak kedua.

Nabil FC yang pada dua laga awal tak pernah menang justru mampu menambah dua gol lagi melalui dua skema serangan balik pada menit ke-70, dan menjelang akhir babak kedua sekira menit 85.

Seusai pertandingan, Asisten Pelatih Satria Adikarta, Sukoco mengaku gol terjadi karena lini belakang lengah mengantisipasi dan kurang koordinasi mengantisipasi serangan balik yang dilancarkan oleh Nabil FC.

Selain itu, finishing yang belum maksimal membuat kebuntuan yang tak kunjung berbuah gol.

"Selama pertandingan itu selalu menguasai, banyak peluang selalu terkena mistar, cuma kurang keberuntungan saja," ujar Sukoco.

Sukoco menambahkan, sebenarnya Satria Adikarta mampu menguasai jalannya pertandingan namun titik lemah timnya adalah selalu kewalahan tiap kali menerima serangan balik lawan.

"Lini belakang selalu terlambat menutup pergerakan lawan. Di Liga 3 inikan anak-anak baru main, mereka jebolan Porda Sleman jadi mungkin butuh jam terbang lebih," ungkap Sukoco.

Laga hidup mati ini menjadi beban tersendiri bagi Rahmad Nuridwan dkk, pasalnya mau tidak mau satu-satunya jalan untuk lolos adalah meraih kemenangan namun tetap bergantung pada pertandingan lainnya antara Persilat Lampung Tengah melawan PS Bintan pada hari yang sama.

"Yang jelas kita mengakui keunggulan mereka, Mereka tampil tanpa beban, sementara kita beban wajib menang. Jadi mainnya serba tergesa-gesa," ungkap Sukoco.

Meskipun tersingkir dari fase 32 besar Liga 3 2017 sebagai juru kunci Grup F, namun menurut Sukoco anak asuhnya telah melupakan kegagalan ini.

"Setiap pertandingan pasti ada yang kecewa dan yang tidak, tapi anak-anak sudah bisa melupakan dan sudah tidak masalah. Kita tunggu langkah selanjutnya dari manajemen, tapi malam ini kami langsung pulang ke Jogja," ujar Sukoco.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved