Kisah Bangga Ayub Antoh Membela PSIM

Pandangan itu tak sepenuhnya salah. Tapi perlu diketahui, sebenarnya ada kedekatan cukup mendalam antara Ayub dan Yogyakarta.

Editor: oda
imgrum.net
Ayub Antoh 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Susilo Wahid

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kesan pertama yang mungkin terbersit ketika melihat Ayub Antoh adalah pemain luar Yogyakarta atau bahkan luar Jawa yang sengaja didatangkan untuk memperkuat PSIM Yogyakarta.

Pandangan itu tak sepenuhnya salah. Tapi perlu diketahui, sebenarnya ada kedekatan cukup mendalam antara Ayub dan Yogyakarta.

Menelisik tempat kelahiran pemain berposisi wingback ini, ia memang dilahirkan di luar Yogyakarta. Ayub lahir di Sorong, Papua, 14 Agustus 1995 silam.

Hingga kepindahannya ke Yogyakarta sejak tahun 2005 saat ia masih duduk di bangku kelas IV SD menjadi awal mula kedekatannya dengan Kota Pelajar.

Panti Pondok Penaga daerah Kalasan, Sleman menjadi tempat yang kemudian menjadi awal mula Ayub merajut mimpi demi masa depannya di Yogyakarta.

Ia hidup mandiri sedari SD. Sampai akhirnya ketika mulai mengenyam pendidikan di bangku SMP, Ayub mempunyai orangtua angkat yang merawatnya sampai detik ini.

Dan sejak SMP itulah, Ayub mulai menunjukkan keseriusannya mencari tahu sejauh mana minatnya terhadap dunia sepakbola dengan bergabung bersama SSB Tunas Nusa Harapan (TNH).

Merasa belum cukup, Ayub sempat keluar Yogyakarta bergabung ke Diklat Salatiga (sekarang melebur PPLP Jawa Tengah).

Di sinilah momen penting Ayub karena untuk kali pertama ia menjadi pemain untuk sebuah klub, yaitu Persab Brebes yang bermain di Divisi II setelah lulus SMA.

Ayub hanya satu musim di sana sebelum ia direkrut tim sepakbola Porda Sleman 2015 lalu dan membela PSIM satu tahun berikutnya atau musim 2016.

Diakui Ayub, membela tim profesional sekelas PSIM menjadi titik tertinggi pencapaian karier sepakbolanya sampai saat ini.

"Tidak menyangka bisa jadi pemain. Dulu saya cuma bisa menonton saat PSIM bertanding. Saya bersyukur dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan," kata Ayub.

Selengkapnya, simak di edisi cetak Tribun Jogja, Senin (19/12/2016). (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved