Pojok Jepret

POJOKJEPRET: Apa Itu Photogram dan Cara Membuatnya?

Penulis: Hasan Sakri Ghozali
Editor: oda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Photogram karya Anin Astiti.

TRIBUNJOGJA.COM - Beberapa waktu yang lalu, Anin Astiti, seroang dosen perempuan pengajar di Prodi Seni Fotografi ISI Surakarta, mengelar pameran tunggal Photogram bertajuk “VILLE EN NOIR (CITY IN BLACK)”.

Pameran ini cukup menarik, karena akan menampilkan lebih dari 30 karya seni fotografi terbaru dari Anin Astiti.  

Bagian yang jadi pusat perhatian dari karya-karya Anin Astiti adalah penggunaan teknik photogram pada semua karya-karyanya tersebut, serta responnya pada tema kota.

Eksplorasi teknik-teknik berkarya yang dilakukan oleh Anin Astiti sangat menarik, karena ditengah euforia masyarakat saat ini pada media teknologi fotografi digital, sehingga orang-orang mulai melupakan seni fotografi yang bersifat manual atau analog, serta elemen “kamar gelap” yang banyak dimatikan dan tidak difungsikan kembali.

Sementara dalam kesempatan kali ini, Anin Astiti menjadikan “kamar gelap”dan teknik-teknik photogram sebagai ruang bagi produksi dan eksplorasi imaji-imajinya tentang kota.

Photogram, apa sih itu? Apa gabungan kata dari photo dan instagram yang lagi ngehits saat ini?

Dari sejumlah literasi photogram merupakan salah satu tehnik menghasilkan foto tanpa menggunakan kamera.

Lantas bagaimana caranya bisa menghasilkan foto tanpa kamera?

Photogram merupakan proses pembuatan foto yang mulai banyak dilupakan karena adanya serbuan dari kemajuan zaman digital.

Konsep photogram merupakan tehnik dari fotografi analog yang memanfaatkan kamar gelap, enlarger, kertas foto dan penggunaan bahan-bahan kimia yang biasa digunakan dalam dalam cuci cetak film.

Proses penciptaan dengan cara terlebih dahulu membuat sketsa gambar apa yang ditampilkan yang apabila menggunakan kerta foto hitam putih akan menampilkan penampakan benda hitam dan putih.

Dari sketsa yang dibuat kemudian kita membuat bentuk benda yang dapat ditaruh diatas kertas foto. Perlu diingat, kertas foto merupakan juga barang yang sensitif dari cahaya jadi penggunaan kamar gelap tanpa cahaya merupakan sebuah keharusan.

Nantinya benda-benda yang telah disiapkan dalam sketsa kita nantinya akan menjadi penutup kertas foto dari cahaya enlarger yang menyinari kertas foto.

Jadi sketsa yang kita buat merupakan kebalikan, apabila kertas yang ditutupi benda-benda tersebut nantinya akan berwarna putih sedangkan kertas yang mendapatkan sinar dari enlarger akan mejadi bagian yang gelap.

Lama penyinaran melalui enlarger tergantung dari kebutuhan akan gelap terang. Semakin lama maka akan gelap dan dalam enlarger juga ada diafragma yang bisa diatur bukaanya.


ilustrasi enlarger

Setelah proses penyinaran menggunakan enlarger dilanjutkan proses penggunaan bahan kimia. Bahan kimia yang digunakan dimulai dari developer kertas (Bromophen, Minigrin dll).

Developer ini digunakan untuk memunculkan gambar pada kertas.

Angkat kertas foto dengan penjepit kemudian tiriskan sebentar dan dilanjutkan dengan memasukkan kertas foto dalm Stop bath yang berfungsi untuk menghentikan proses pengembangan.

Stop bath ini bisa sekedar menggunakan air biasa ada pula yang menggunakan >

Setelah itu baru dimasukkan dalam larutan Fixer biasanya merupakan larutan acifix yang telah dicampur air dengan perbandingan 3 : 1.

Contohnya 3 liter acifix maka dicampur 1 liter air untuk mendapatkan larutan fixer ini. Setelah itu dikeringkan dan kita dapat melihat hasilnya. (hasan sakri ghozali/fotografer tribun jogja)

Berita Terkini