TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mulai membangun Gedung perkuliahan dengan 10 lantai berlokasi di Kampus IV, Tamanan, Banguntapan , Bantul, Selasa (12/10/2016).
Kampus tersebut nantinya akan menjadi Kampus Utama UAD yang siap beroperasi sepenuhnya pada 2018 mendatang.
Dikatakan Rektor UAD, Dr H Kasiyarno, M Hum, pembangunan gedung tersebut didasari atas animo masyarakat yang sangat banyak untuk menempuh pendidikan tinggi di UAD.
Maka dari itu, dalam rangka memperluas dan meningkatkan kontribusi UAD kepada masyarakat terutama dalam mencerdasakan kehidupan bangsa, dibangunlah gedung seluas 34.391 meter persegi yang dilengkapi sarana prasana penunjang kegiatan akademik mahasiswa berikut observatorium untuk penelitian verifikasi hisab Majelis Tarjih PP Muhammadiyah.
"UAD sudah mempunyai beberapa unit kampus tetapi karena kepercayaan masyarakat yang selalu meningkat ditandai dengan animo yang banyak dan karena keterbatasan ruang, kami kembangkan Kampus 4 ini menjadi Kampus Utama dengan luas lahan sekitar 8 hektar," terang Dr Kasiyarno ketika ditemui disela-sela acara peletakkan batu pertama pembangunan Kampus 4.
Diutarakan pihaknya, gedung yang menghabiskan dana sekitar 370 M tersebut akan mampu menampung sekitar 18-19 ribu mahasiswa.
Keberadaan gedung ini menurutnya tidak akan mengalihkan kampus yang sudah ada sebelumnya, namun memang akan ada beberapa prodi yang akan berpindah sepertihalnya Teknik, MIPA, Hukum, dan Sastra.
Prodi baru pun akan segera ditambah oleh UAD yang berfokus pada pendidikan vokasi. Hal tersebut dilakukan untuk merespon visi Jokowi.
Dijelaskan Wakil Rektor Bidang Pengelolaan Sumberdaya (WR II), Drs Safar Nasir, M Si, dalam sambutannya pembangunan gedung 10 lantai tersebut direncanakan akan memakan waktu pelaksanaan selama 450 hari dan akan rampung pada Januari 2018 mendatang.
Namun begitu, direncanakan pada tahun ajaran 2017-2018 nanti sudah akan digunakan bangunan 3 lantai untuk perkuliahan dengan tetap memperhitungkan keamanannya.
Bangunan tersebut berkonsep green building dengan gold grade, dengan ruang perkuliahan berkapasitas 30 orang sebanyak 12 ruang, ruang kuliah berkapasitas 60 orang sebanyak 48 ruang dan ruang kuliah berkapasitas 90 orang sebanyak 12 ruang.
Konsep green building sendiri dirancang untuk efisien dalam penggunaan energi, melindungi kesehatan, meningkatkan produktivitas, dan reduksi limbah.
"Adapun gedung ini akan dilengkapi fasilitas sepertihalnya lift, eskalator, hall, perpustakaan, ruang rapat, ruang kuliah, ruang tunggu, ruang diskusi, ruang dosen, dekan dan prodi, auditorium, galerry, ruang ujian, observatorium Pusat Studi Astronomi, Pengamatan, dan ruang Pamer," jelas Drs Safar.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr H Haedar Nashir, M Si, menyatakan dalam pembangunan gedung perkuliahan UAD ini yang dibangun bukan hanya sekedar fisik bangunannya saja namun didalamnya juga terdapat jiwa dan cita-cita.
Dengan itu maka diharapkan akan lahir pula akademisi muslim yang cerdas dari segala sisi baik secara moral dan ilmunya.
"Mudah-mudahan ini akan memberi manfaat bagi masyarakat baik dari segi ekonomi sosial, serta mencerdaskan kehidupan masyarakat," tutupnya dalam sambutan. (*)