Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Beberapa perlintasan sehari-hari sudah dijaga oleh petugas Linmas desa, sementara sebagian besar hanya dijaga Linmas pada saat tertentu seperti masa mudik lebaran.
Penjagaan tidak dapat dilakukan setiap saat lantaran terbatasnya tenaga Linmas dan pemihakan dana yang ada.
Kasi Linmas Satpol PP Klaten, Irwansyah mengatakan selama ini pemberdayaan Linmas dilakukan oleh pemerintah desa. Sedangkan untuk situasi tertentu seperti pengaman arus mudik dipihaki oleh Pemkab Klaten.
“Dengan kondisi ini, tentu desa tidak bisa dipaksakan untuk memihaki setiap saat, terutama untuk penjagaan perlintasan tanpa palang. Di samping itu tidak ada anggaran khusus untuk penjagaan ini,” katanya.
Di Klaten, terdapat 18 perlintasan kereta api yang tidak dilengkapi dengan palang. Titik tersebut tersebar di 16 desa di 8 kecamatan.
Hanya beberapa desa yang sudah memihaki hal ini, meski pada kenyataannya perlintasan tanpa palang sama bahayanya. Pasalnya di perlintasan tersebut terjadi kecelakaan.
Atas kondisi ini, Kepala Dishub Klaten, Purwanto Anggono Cipto mengatakan pihaknya akan mengusulkan pemihakan dana untuk tenaga pengaman perlintasan tanpa palang. Meskipun ia belum menyebutkan angka pasti dana yang dibutuhkan.
“Tujuannya untuk meningkatkan pengamanan dan meminimalisasi resiko di perlintasan tanpa palang,” ujarnya. (*)