TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ditempatkannya PSIM Yogyakarta dalam Grup 4 sesuai hasil drawing Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016 bersama klub-klub asal Jawa Tengah (Jateng), dipandang memberikan keuntungan ganda.
Selain bisa sedikit berhemat anggaran lantaran homebase klub-klub tersebut tidak terlalu jauh dan bisa ditempuh melalui jalur darat dalam tempo yang tak terlalu lama, PSIM juga terhindar dengan kemungkinan satu grup dengan saudara mudanya, Persiba Bantul.
Seperti yang sudah diketahui bersama, klub kebanggaan masyarakat Yogyakarta itu berkeinginan memakai Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, sebagai kandangnya untuk berlaga di ajang ISC B nanti.
Hal itu mengingat Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, yang selama ini menjadi tempatnya bernaung, belum bisa digunakan lantaran sedang dalam tahap renovasi.
Dengan artian, terbuka kemungkinan PSIM akan berbagi kandang dengan Persiba.
Maka dari itu, manajemen PSIM sejak jauh-jauh hari telah melayangkan surat permohonan kepada PT. Gelora Trisula Semesta (GTS), selaku operator penyelenggara turnamen.
"Permintaan supaya tidak dimasukkan ke dalam satu grup dengan Persiba karena pertimbangan pemakaian SSA sebagai homebase akhirnya dikabulkan, meski sebenarnya kami tidak masalah walaupun dijadikan satu, asalkan pihak operator ikut turun tangan mencari solusi," jelas ketua umum sekaligus manajer PSIM, Agung Damar Kusumandaru, pada Kamis (21/4/2016).
Meski sejauh ini belum ada kepastian perihal ijin untuk menggunakan stadion yang mulai dibangun pada tahun 2004 silam itu, Agung Damar berharap minggu depan sudah menemui titik terang.
Apalagi, ditambah dengan hasil drawing tersebut, membuat pihaknya semakin optimis bisa mengarungi ISC B di Bumi Projo Tamansari. (*)