BPJS Luncurkan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Bagi Sektor Informal

Editor: tea
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kartu BPJS Kesehatan

Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan meluncurkan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi sektor informal di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Rabu (10/9/2014). Hal ini menjadi cara untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan BPJS serta mendorong peningkatan kepesertaannya.

Program ini merupakan penyempurnaan dari program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja (TKLHK) yang dulu diluncurkan PT Jamsostes. Dalam hal ini, Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ini lebih menyasar golongan Bukan penerima Upah (BPU) atau sektor informal seperti pedagang, tukang ojek, nelayan, dan lainnya.

Direktur Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga, BPJS Ketenagakerjaan, Junaedi mengatakan, ,elalui program yang diluncurkan ini, diharapkan peserta maupun calon peserta BPJS bisa mengetahui cara baru dalam mendaftar ataupun membayar iuran. Yakni, melalui kanal alternatif berupa payment point online bank (PPOB) hasil kerjasama dengan pihak perbankan.

“Program ini untuk memermudah jangkauan masyarakat dalam mengakses layanan BPJS. Hingga kini sudah ada 1102 service point di seluruh Indonesia,” kata Junaedi.

Disebutkannya, program BPJS sangat penting sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menekan dan mengentaskan angka kemiskinan di masyarakat. Ketimpangan kemakmuran dan perekonomian di tengah masyarakat sendiri sejauh ini masih cukup besar. Maka itu, perlu ada program penjaminan sosial di mana keluarga miskin bisa tetap survive meskipun penanggung kebutuhan hidupnya meninggal dan terputus usaha ekonominya.

“Misalnya karena kecelakaan atau kematian. Dengan adanya program ini, mereka bisa terkover dan itu akan berpengaruh mengurangi ketimpangan itu,” kata Junaedi.

Pihaknya menargetkan peserta BPJS Ketenagakerjaan secara nasional mencapai 40 juta peserta pada 2018 nanti. Adapun dari sektor informal ditargetkannya bisa mencapai 7,5 juta orang. Kondisi saat ini,
kepesertaan BPJS baru sekitar 15,1 juta dengan jumlah peserta sektor informal baru menyentuh angka satu jutaan.(*)

Berita Terkini