TRIBUNJOGJA.COM - Hold Security, sebuah lembaga keamanan IT yang fokus pada masalah peretasan mengungkapkan temuan mengejutkan. Lembaga yang berbasis di Amerika Serikat ini mengatakan bahwa kelompok peretas Rusia telah berhasil mencuri 1,2 miliar username dan password dari sekitar 500 juta alamat email di seluruh dunia.
Dengan jumlah sebesar itu, Hold Security mengatakan bahwa hal itu menjadikannya sebagai aksi peretasan dengan jumlah data korban terbanyak hingga saat ini.
Mereka menjelaskan bahwa data tersebut diperoleh dari lebih dari 420 ribu website yang telah disusupi program berbahaya, termasuk diantaranya alamat email para pemilik perusahaan di seluruh dunia. Namun, Hold Security enggan memberikan penjelasan rinci mengenai perusahaan mana saja yang menjadi sasaran para peretas tersebut.
"Mereka tidak hanya menyasar perusahaan besar, namun juga di tiap website yang dikunjungi para korbannya," demikian salah satu penjelasan Hold Security sebagaimana dilansir BBC News.(*)