Aktivitas Vulkanik Merapi

Warga Lereng Barat Merapi Dengar Dentuman Berulang-ulang

Penulis: Agung Ismiyanto
Editor: tea
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Merapi

Laporan Reporter Tribunjogja.com, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Sejumlah warga di Kabupaten Magelang yang berjarak lima hingga delapan kilometer dari puncak Merapi mengaku mendengar dentuman keras dan berkali-kali dari Gunung Merapi. Dentuman dari gunung yang kini berstatus waspada tersebut, terjadi sejak Selasa (29/4) hingga Rabu (30/4) dini hari.

Basuki (40), warga Dusun Babadan I, Desa Babadan, Kecamatan Dukun, mengatakan dentuman itu membuat dirinya terjaga saat Selasa (29/4) malam. Kala itu, dia mendengar dentuman yang cukup keras.

"Dentuman itu terdengar sepanjang hari kemarin. Cukup keras dan terjadi berulang-ulang," ujarnya kemarin.

Menurut Basuki, warga di wilayahnya yang berjarak sekitar lima kilometer dari puncak Merapi masih tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. Mereka, ujarnya, masih bertani dan melakukan kegiatan sehari-hari tanpa rasa takut.

"Kami tetap biasa dan tidak khawatir. Yang paling penting kami tetap mendapat informasi yang valid," jelasnya.

Peningkatan status Merapi menjadi waspada membuat sejumlah warga mulai membatasi aktivitas di jarak paling jauh sekitar 5 kilometer dari puncak. Jika biasanya warga beraktivitas di ladang yang berada di jarak sekitar 2 kilometer dari puncak merapi, kini mereka mencari tempat yang paling aman.

"Kami tetap bertani seperti biasa. Namun, jika mau merumput sekarang hanya di jarak 5 kilometer. Tidak berani lebih dari itu," papar petani cabai ini.

Hingga kini, menurutnya sosialisasi untuk warga baru sebatas melalui radio panggil berupa HT. Hanya saja, dia berharap pihak Pemkab segera melakukan sosialiasi aktif, agar warga tetap tenang dan waspada selalu.

Kepala Desa Paten, Kecamatan Dukun Sutarno menambahkan, hingga kemarin warga di desanya belum bergejolak terkait peningkatan status Merapi. Hingga kini, ujarnya, warga masih mencari informasi yang jelas dari sumber valid terkait kondisi terkini Merapi. Di desanya terdapat sekitar 1.005 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sekitar 3.096, yang tersebar di tujuh dusun.

"Sejauh ini kami masih sabar dan menunggu informasi yang jelas. Belum ada yang mau mengungsi karena kondisi ini," kata Sutarno.

Meski belum ada perintah dan rencana untuk mengungsi, namun Pemdes sejauh ini sudah mempersiapkan diri jika terjadi erupsi dengan adanya program sister village atau desa bersaudara.

"Kalau ada apa-apa kami bisa mengungsi di Desa Gondang, Paremono, di Kecamatan Mungkid," jelasnya.

Triyono (25), warga Dusun Trayam, Desa Krinjing, yang berjarak lima kilometer dari puncak merapi juga mengaku tidak khawatir dengan peningkatan aktivitas Merapi. Meskipun mendengar dentuman sepanjang hari dari arah Gunung Merapi. (*)

Skandal Kuliner Terkait
Disegel, Bakpia Tidak Asli Jadi Buronan di Malaysia

Tags:

Berita Terkini