Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Sekitar 100 penulis cerita silat dan sejarah nusantara dari seluruh penjuru Indonesia dijadwalkan akan berkumpul dalam ajang Borobudur Writers & Cultural Festival (BWCF). Ini adalah sebuah festival literasi dan seni budaya, yang kali pertama digelar Samana Foundation di kawasan Candi Borobudur, Magelang, 28-31 Oktober 2012.
Menurut Kurator Festival, Dorothea Rosa Herliany, novel-novel bertema silat dan sejarah banyak bermunculan dalam kesusatraan Indonesia dalam kurun lima tahun belakangan. Novel-novel itu umumnya diciptakan oleh pengarang-pengarang baru yang selama ini belum dikenal publik. Rosa mengatakan, dengan menampilkan latar kerajaan Mataram, Majapahit, Sriwijaya dan Pajajaran, para novelis itu berusaha menghidupkan tokoh utama maupun tokoh baru untuk memperkuat daya pukau karyanya.
“Tak jarang, mereka berani memasuki bagian yang belum terungkap dalam penulisan sejarah nusantara, seperti perang Bubat atau kontroversi asal usul dan akhir riwayat Patih Gajah Mada,” ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Rosa, antusiasme publik terhadap cerita sejarah juga mengalami peningkatan. Tak hanya dari kalangan sejarawan profesional tapi juga orang awam yang mencintai sejarah. Hanya saja, menurut Rosa, belum ada forum yang mempertemukan para penulis itu untuk saling berdiskusi dan berbagi pengalaman. Padahal, pihaknya menengarai sekarang ini ada lebih dari seratus penulis aktif yang telah menerbitkan novel dan buku kajian berlatar sejarah nusantara.
“Festival ini akan menjadi wahana pertemuan para penulis dengan masyarakat umum. Karena, ini terbuka untuk umum, baik sebagai peserta maupun penonton,” terangnya.
Selain penulis, acara tersebut rencananya juga akan dihadiri oleh budayawan, pakar sejarah, akademisi, hingga rohaniawan. Seperti Arswendo Atmowiloto, Seno Gumira Ajidarma, Langit Kresna Hariadi, Hadi Sidomulyo (Nigel Bullough), Romo Budi G Subanar SJ, dan banyak lainnya.(*)
BWCF Jadi Wahana Pertemuan Penulis
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha
Editor: Joko Widiyarso
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger