PSIM Yogyakarta

PSIM Yogyakarta Ditahan Imbang 10 Pemain Arema FC, Van Gastel Bilang Begini

Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul Van Gastel, mengatakan pada babak pertama laga yang ditonton 8.616 penonton itu berjalan seimbang.

|
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
IMBANG - Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul Van Gastel saat memberikan keterangan pers usai PSIM ditahan imbang Arema FC di Stadion Sultan Agung, Sabtu (16/8/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Laga antara PSIM Yogyakarta kontra Arema FC di pekan kedua BRI Super League 2025/2026 berakhir tanpa pemenang.

Bermain di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, Sabtu (16/8/2025) sore, laga tersebut berakhir imbang 1-1.

Laskar Mataram tertinggal terlebih dahulu oleh gol Dalberto menit ke-41 melaui tendangan penalti.

PSIM akhirnya mampu menyamakan kedudukan lewat gol bunuh diri mantan pemain PSS Sleman, Betinho di menit ke-88.

Laga tersebut berjalan panas. Terbukti wasit mencabut satu kartu merah bagi pemain Arema FC Yann Motta.

Tambahan satu poin itu membuat PSIM Yogyakarta untuk sementara berada di peringkat kedua klasemen BRI Super League dengan raihan 4 poin dari 2 laga.

Adapun Arema FC berada di puncak klasemen sementara karena unggul selisih gol dengan poin yang sama.

Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul Van Gastel, mengatakan pada babak pertama laga yang ditonton 8.616 penonton itu berjalan seimbang.

"Babak pertama harusnya kita bisa lebih baik. Tapi bagaimana pun kita menciptakan beberapa peluang dan pertandingan berlangsung seimbang," ujarnya usai laga.

Namun setelah Yann Motta bek Arema FC menerima kartu merah, PSIM Yogyakarta mulai mendominasi di sepanjang babak kedua.

"Di babak kedua lawan mendapatkan kartu merah, dan di momen itu kita mencoba menciptakan beberapa peluang," jelasnya.

Baca juga: PSIM Yogyakarta vs Arema FC Berakhir Imbang, Laskar Mataram Lolos dari Kekalahan di Laga Kandang

"Di akhir laga kita hanya bisa mencetak satu gol dan imbang. Menurut saya ini cukup mengecewakan tapi saya tidak bisa menyalahkan pemain saya," tambahnya.

Lebih lanjut, pelatih asal Belanda itu mengatakan, setelah berhasil membuat gol penyama kedudukan, anak asuhnya terus mendikte permainan Arema.

Namun, para pemain Arema banyak cedera dan jatuh saat melakukan duel karena kelelahan.

"Mereka bermain dengan 10 pemain. Jadi kita mencoba mencetak gol sampai akhir. Beberapa di antara pemain lawan ada yang cedera, atau sakit setiap kita menyerang," imbuhnya.

"Setiap kita mencoba untuk menciptakan peluang, mereka menghalangi. Jadi ini permainan bukan soal taktik, terutama di babak kedua," tegasnya.

Sementara itu, pemain PSIM Yogyakarta, Raka Cahyana, mengaku bersyukur atas satu poin di laga tersebut.

"Syukur alhamdulillah kita masih bisa mendapatkan poin. Ini juga berkat kerja keras pemain, pelatih, dan staf. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved