Tata Cara Sholat Jamak Beserta Syarat dan Dalilnya
Sholat jamak merupakan cara menggabungkan dua sholat fardhu dalam satu waktu.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Sholat jamak merupakan cara menggabungkan dua sholat fardhu dalam satu waktu.
Bertujuan memberikan kemudahan bagi mereka yang sedang dalam kondisi tertentu, seperti perjalanan jauh, sakit, atau kondisi darurat lainnya.
Dengan adanya sholat jamak, ibadah sholat tetap dapat dilaksanakan meskipun seseorang sedang dalam kondisi yang sulit.
Mereka diperbolehkan untuk menggabungkan sholat Zuhur dengan Ashar, atau Maghrib dengan Isya.
Hal ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang memberikan kemudahan dan tidak mempersulit umatnya dalam beribadah.
1. Jamak Taqdim (Menjamak di Waktu Awal)
Jamak taqdim adalah menggabungkan pelaksanaan dua sholat fardhu yang dilakukan pada waktu sholat yang pertama.
Contohnya, melaksanakan sholat Zuhur dan Ashar pada waktu Zuhur, atau melaksanakan sholat Maghrib dan Isya pada waktu Maghrib.
2. Jamak Takhir (Menjamak di Waktu Akhir)
Jamak takhir adalah menggabungkan pelaksanaan dua sholat fardhu yang dilakukan pada waktu sholat yang kedua.
Contohnya, melaksanakan sholat Zuhur dan Ashar pada waktu Ashar, atau melaksanakan sholat Maghrib dan Isya pada waktu Isya.
Dalil Syariat
Ayat Al-Qur'an yang sering dijadikan dalil untuk sholat jamak adalah Surah Al-Isra' ayat 78:
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
"Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula salat) subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (QS. Al-Isra' [17]:78)
Meskipun ayat ini tidak secara eksplisit menyebutkan tentang sholat jamak, sebagian ulama menafsirkan bahwa ayat ini mengisyaratkan diperbolehkannya menjamak sholat karena menggabungkan waktu sholat Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya dalam rentang waktu dari tergelincirnya matahari hingga gelapnya malam.
Dalil yang lebih jelas tentang diperbolehkannya sholat jamak terdapat dalam berbagai hadits. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ: سَمِعْتُ الزُّهْرِيَّ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْمَعُ بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ إِذَا جَدَّ بِهِ السَّيْرُ
"Ali bin Abdullah telah memberitahukan kepada kami, ia berkata: Sufyan telah memberitahukan kepada kami, ia berkata: Aku mendengar Zuhri, dari Salim, dari ayahnya, ia berkata: Biasanya Nabi SAW mengumpulkan atau menjama' antara shalat Maghrib dan Isya apabila terburu-buru dalam perjalanan." (HR. Bukhari)
Hadits lain yang menjadi dalil sholat jamak adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
"Dari Ibnu Abbas r.a. berkata, 'Rasulullah pernah menjama' salat Dzuhur dan salat Ashar, dan menjama' Maghrib dan Isya di Madinah bukan karena khauf (sedang berperang) dan bukan karena hujan.'"
Ditanyakan kepada Ibnu Abbas, "Mengapa beliau melakukan hal itu?" Ibnu Abbas menjawab, "Agar beliau tidak menyulitkan umatnya." (HR. Muslim).
Syarat-Syarat Shalat Jamak
Sholat jamak tidak bisa dilakukan tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariat.
Terdapat beberapa kondisi yang membolehkan seseorang untuk menjamak sholat, di antaranya:
1. Safar (Perjalanan Jauh)
Kondisi yang paling umum membolehkan sholat jamak adalah ketika seseorang sedang dalam perjalanan jauh (safar).
Para ulama berbeda pendapat mengenai jarak minimal perjalanan yang membolehkan jamak, namun mayoritas ulama menetapkan jarak minimal adalah sekitar 81 kilometer.
2. Sakit atau Kesulitan
Sebagian ulama membolehkan sholat jamak bagi orang yang sakit atau mengalami kesulitan yang menyebabkannya sulit untuk melaksanakan setiap sholat pada waktunya.
3. Hujan Lebat atau Cuaca Ekstrim
Hujan lebat, salju, atau cuaca ekstrim lainnya yang menyebabkan kesulitan dalam perjalanan ke tempat sholat (masjid) juga menjadi alasan yang membolehkan sholat jamak, terutama bagi sholat berjamaah di masjid.
4. Khauf (Ketakutan)
Kondisi khauf, yaitu kondisi ketakutan atau bahaya yang mengancam keselamatan jiwa, seperti perang, bencana alam, atau situasi darurat lainnya, juga membolehkan sholat jamak.
Allah SWT berfirman:
"Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qashar shalatmu, jika kamu takut diserang oleh orang-orang kafir." (QS. An-Nisa' [4]:101)
5. Hajat (Keperluan Mendesak)
Sebagian ulama juga membolehkan sholat jamak karena adanya hajat (keperluan mendesak) yang tidak bisa ditinggalkan.
Tata Cara Sholat Jamak Taqdim
1. Jamak Taqdim Zuhur dengan Ashar
a. Niat Sholat Zuhur dengan Jamak Taqdim, Sebelum takbiratul ihram, bacalah niat dalam hati:
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى
Ushallî fardladh-dhuhri arba'a raka'âtin majmû'an bil-'ashri jam'a taqdîmin lillâhi ta'ala
Artinya: "Saya niat shalat fardlu Dhuhur empat rakaat dijama' bersama Ashar dengan jama' taqdim karena Allah Ta'ala".
b. Melaksanakan Sholat Zuhur
Laksanakan sholat Zuhur empat rakaat seperti biasa, dimulai dengan takbiratul ihram, membaca doa iftitah, surat Al-Fatihah, dan surat lainnya, kemudian rukuk, sujud, dan seterusnya hingga salam.
c. Niat Sholat Ashar dengan Jamak Taqdim
Setelah selesai sholat Zuhur, segera berdiri dan berniat sholat Ashar:
أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع الظُّهْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
Ushollii fardlol 'ashri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'azh zhuhri adaa-an lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku sengaja salat fardu Ashar 4 rakaat yang dijamak dengan Zuhur, fardu karena Allah Ta'aala."
d. Melaksanakan Sholat Ashar
Laksanakan sholat Ashar empat rakaat seperti biasa hingga salam.
2. Jamak Taqdim Maghrib dengan Isya
a. Niat Sholat Maghrib dengan Jamak Taqdim, Sebelum takbiratul ihram, bacalah niat dalam hati:
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالعِشَاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى
Ushallî fardlal-Magribi tsalatsa raka'âtin majmû'an bil-'isyâ'i jam'a taqdîmin lillâhi ta'ala
Artinya: "Saya niat shalat fardlu Magrib tiga rakaat dijama' bersama Isya' dengan jama' taqdim karena Allah Ta'ala".
b. Melaksanakan Sholat Maghrib
Laksanakan sholat Maghrib tiga rakaat seperti biasa hingga salam.
c. Niat Sholat Isya dengan Jamak Taqdim
Setelah selesai sholat Maghrib, segera berdiri dan berniat sholat Isya:
اُصَلّى فَرْضَ العِسَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ المَغْرِبِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى
Ushollii fardlozh 'isyaa'i arba'a raka'aatin majmuu'an ma'al magribi jam'a taqdîmin adaa-an lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat salat Isya empat rakaat yang dijamak dengan Magrib, dengan jamak taqdim, fardhu karena Allah Ta'aala."
d. Melaksanakan Sholat Isya
Laksanakan sholat Isya empat rakaat seperti biasa hingga salam.
Tata Cara Sholat Jamak Takhir
1. Jamak Takhir Zuhur dengan Ashar
a. Niat Sholat Zuhur dengan Jamak Takhir Pada waktu Ashar, sebelum takbiratul ihram, bacalah niat dalam hati:
أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
Ushollii fardlozh zhuhri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'al ashri jam'a ta'khîrin adaa-an lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku sengaja salat fardhu Zuhur 4 rakaat yang dijamak dengan Ashar, dengan jamak takhir, fardhu karena Allah Ta'aala."
b. Melaksanakan Sholat Zuhur
Laksanakan sholat Zuhur empat rakaat seperti biasa hingga salam.
c. Niat Sholat Ashar dengan Jamak Takhir
Setelah selesai sholat Zuhur, berniat sholat Ashar:
أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع الظُّهْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
Ushollii fardlol 'ashri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'azh zhuhri jam'a ta'khîrin adaa-an lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku sengaja salat fardhu Ashar 4 rakaat yang dijamak dengan Zuhur, dengan jamak takhir, fardhu karena Allah Ta'aala."
d. Melaksanakan Sholat Ashar
Laksanakan sholat Ashar empat rakaat seperti biasa hingga salam.
2. Jamak Takhir Maghrib dengan Isya
a. Niat Sholat Maghrib dengan Jamak Takhir Pada waktu Isya, sebelum takbiratul ihram, bacalah niat dalam hati:
اُصَلِى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ العِشَاءِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى
Ushollii fardlozh magribi tsalaatsa raka'aatin majmuu'an ma'al 'isyaa'i jam'a ta'khîrin adaa-an lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku sengaja salat fardhu Magrib 3 rakaat yang dijamak dengan Isya, dengan jamak takhir, fardhu karena Allah Ta'aala."
b. Melaksanakan Sholat Maghrib
Laksanakan sholat Maghrib tiga rakaat seperti biasa hingga salam.
c. Niat Sholat Isya dengan Jamak Takhir
Setelah selesai sholat Maghrib, berniat sholat Isya:
اُصَلّى فَرْضَ العِسَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ المَغْرِبِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى
Ushollii fardlozh 'isyaa'i arba'a raka'aatin majmuu'an ma'al magribi jam'a ta'khîrin adaa-an lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat salat Isya 4 rakaat yang dijamak dengan Magrib, dengan jamak takhir, fardhu karena Allah Ta'aala."
d. Melaksanakan Sholat Isya
Laksanakan sholat Isya empat rakaat seperti biasa hingga salam.
Penting untuk diperhatikan bahwa dalam pelaksanaan jamak taqdim, kedua sholat harus dilakukan secara berurutan tanpa jeda yang lama, sedangkan dalam jamak takhir boleh ada jeda di antara kedua sholat tersebut.
Selain itu, kedua sholat tetap dilakukan dengan lengkap, artinya Zuhur dan Ashar tetap empat rakaat, Maghrib tetap tiga rakaat, dan Isya tetap empat rakaat.
Yang berubah hanyalah waktu pelaksanaannya, bukan jumlah rakaatnya.
(MG/Anggitya Trilaksono)
Panduan Lengkap Sholat Jamak Taqdim dan Takhir: Syarat, Dalil dan Caranya |
![]() |
---|
Kumpulan Doa Lengkap dari Ayat dan Hadis, Agar Hidup Lebih Mudah dan Tenang |
![]() |
---|
Meneladani Sopan Santun dalam Islam: Akhlak Mulia yang Membawa Keberkahan |
![]() |
---|
7–9 Agustus: 3 Hari Puasa, Pahala Seperti Setahun? Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Hukum dan Keutamaan Doa Qunut Subuh, Lengkap dengan Dalil dan Hikmahnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.