Ini Alasan Megawati Soekarnoputri Tak Hadiri Sidang Tahunan MPR

TRIBUNJOGJA.COM,  JAKARTA - Presiden ke-6 dan 7 RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo menghadiri Sidang Tahunan MPR RI 2025 yang digelar di gedung DPR RI, Jumat (15/8/2025) siang.

Selain itu sejumlah mantan wakil presiden juga hadir dalam sidang tahunan MPR tersebut. Di antaranya Try Sutrisno, Yusuf Kalla, Boediono, Ma'ruf Amin.

Sementara Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tidak hadir dalam sidang tahunan MPR tersebut.

Megawati Soekarnoputri adalah Presiden ke-5 Republik Indonesia, menjabat dari 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004.

Ia merupakan presiden perempuan pertama dan satu-satunya dalam sejarah Indonesia hingga saat ini.

Megawati tidak hadir dalam sidang tahunan MPR lantaran kondisi kesehatannya terganggu.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua DPR RI sekaligus putri dari Megawati, Puan Maharani.

Menurut Puan, Megawati saat ini sedang kurang sehat sehingga tidak bisa menghadiri sidang tahunan MPR.

"(Megawati sedang) kurang sehat," kata Puan usai Sidang Tahunan MPR 2025, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025) dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Ini Dia Lagu Kemerdekaan Modern yang Beda, Cocok untuk 17 Agustusan

Sampaikan Pidato Kenegaraan

Dalam sidang tahunan tersebut, Puan Maharani menyampaikan pidato kenegaraanya.

Puan menyampaikan pidato kenegaraan setelah sidang tahunan MPR dibuka oleh Ketua MPR Ahmad Muzani sekira pukul 09.02 WIB.

Puan menyampaikan pidato dan mengatakan kehadirannya sekaligus mewakili Megawati Soekarnoputri.

Di awal pidatonya, Puan menyapa para Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka serta presiden dan wakil presiden terdahulu.

Kemudian, Puan menyapa para ketua umum partai politik yang hadir.

"Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ibu Profesor Doktor Honoris Causa Hj. Megawati Soekarnoputri, atau yang saat ini diwakili saya keberadaannya," ujar Puan.

Sidang Tahunan MPR adalah forum resmi kenegaraan yang diselenggarakan setiap tahun oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, biasanya menjelang Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus.

Sidang ini merupakan bagian dari tradisi ketatanegaraan yang bertujuan untuk menyampaikan laporan kinerja lembaga-lembaga tinggi negara kepada rakyat.

Muzani didampingi Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin.

Dalam sambutannya, Muzani menyapa Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com.