5 Keutamaan Sholat Jumat: Pahala Puasa, Haji, dan Perlindungan Kubur

" Sungguh hari Jumat adalah tuannya hari-hari yang paling agung di sisi Allah." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
ist
Ada amalan khusus yang hanya dapat dilakukan di hari Jumat yakni salat Jumat bagi kaum pria. 

TRIBUNJOGJA.COM - Jumat diyakini sebagai hari yang kaya akan keistimewaan.

Terlebih, ada amalan khusus yang hanya dapat dilakukan di hari Jumat yakni salat Jumat bagi kaum pria.

Amalan-amalan lainnya yang dapat dikerjakan pada hari Jumat yaitu seperti salat, baca Al-Qur'an, Wirid, Zikir, dan lain sebagainya.

Hari Jumat juga disebut sebagai hari yang agung, hal ini disampaikan langsung oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya yang berbunyi:

" Sungguh hari Jumat adalah tuannya hari-hari yang paling agung di sisi Allah." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Istilah Jum'at sendiri awalnya berasal dari bahasa Arab yaitu jama'ah yang dapat diartikan sebagai berkumpul.

Selain menjadi simbol berkumpul dan bersosialisasi, semua umat muslim juga mendapatkan kesempatan untuk mengamalkan ibadah yang nilainya sangat mulia di hari Jumat.

Berikut adalah keutamaan atau hikmah Shalat Jum'at yang harus diketahui dan dipahami oleh seorang muslim:

1) Hajinya Orang yang Tidak Mampu 

Keutamaan sholat Jumat yang pertama ialah menerima ganjaran layaknya menunaikan ibadah haji, apalagi rukun Islam kelima ini, terbilang berat bagi sebagian orang.

Imam al-Qadla’i dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “ Jumat merupakan hajinya orang-orang fakir.”

Terkait hadits tersebut, Syekh Ihsan bin Dakhlan pun menjelaskan:

Artinya: “Maksudnya, berangkatnya orang-orang yang tidak mampu berhaji menuju shalat Jumat, seperti berangkat menuju tempat haji dalam hal mendapatkan pahala, meskipun berbeda tingkat pahalanya. Dalam hadits ini memberi dorongan untuk melakukan Jumat.”

(Syekh Ihsan bin Dakhlan, Manahij al-Imdad Syarh Irsyad al-‘Ibad, juz.1, hal.282)

2) Seakan Puasa dan Sholat Selama Satu Tahun 

Keutamaan sholat Jumat dan dalil, tertuang dalam hadits lain.

Menyebutkan bahwa ada hadiah istimewa berupa pahala puasa dan sholat, yakni:

مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا

Artinya: “Barangsiapa membasuh pakaian dan kepalanya, mandi, bergegas Jumatan, menemui awal khutbah, berjalan dan tidak menaiki kendaraan, dekat dengan Imam, mendengarkan khutbah dan tidak bermain-main, maka setiap langkahnya mendapat pahala berpuasa dan shalat selama satu tahun.” (HR. Al-Tirmidzi dan al-Hakim).

Hadits tersebut menurut Imam al-Tirmidzi berstatus Hasan. Sedangkan menurut al-Hakim mencapai derajat hadits Shahih.

3) Diampuni Dosanya 

Sejatinya menunaikan ibadah tentu akan menghapus dosa.

Tapi ada keutamaan sholat Jumat yang berbeda, yaitu diampuni dosa selama beberapa hari.

Dalam hadits Imam Muslim menyebutkan:

Artinya: “Barangsiapa berwudlu kemudian memperbaiki wudlunya, lantas berangkat Jumat, dekat dengan Imam dan mendengarkan khutbahnya, maka dosanya di antara hari tersebut dan Jumat berikutnya ditambah tiga hari diampuni.” (HR. Muslim).

4) Diganjar Pahala Berkurban 

Selain itu, bagi jamaah yang berangkat lebih awal. Ada keutamaan sholat Jumat berupa ganjaran pahala seakan-akan telah berkurban.

  مَنْ رَاحَ إِلَى الْجُمُعَةِ فِي السَّاعَةِ الْأُوْلَى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدْنَةً وَمَنَ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كِبَشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا أَهْدَى دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا أَهْدَى بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامَ طُوِيَتِ الصُّحُفُ وَرُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَاجْتَمَعَتِ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ الْمِنْبَرِ يَسْتَمِعُوْنَ الذِّكْرَ فَمَنْ جَاءَ بَعْدَ ذَلِكَ فَإِنَّمَا جَاءَ لِحَقِّ الصَّلَاةِ لَيْسَ لَهُ مِنَ الْفَضْلِ شَيْءٌ

Artinya: “Siapa saja yang berangkat shalat Jumat pada jam pertama, seakan-akan berkurban dengan seekor unta. Siapa saja yang berangkat pada jam kedua, seakan-akan berkurban dengan seekor sapi.

Siapa saja yang berangkat pada jam ketiga, seakan-akan berkurban dengan kambing bertanduk.

Siapa saja yang berangkat pada jam keempat, seakan-akan menghadiahkan seekor ayam jantan.

Siapa saja yang berangkat pada jam kelima, maka seakan-akan menghadiahkan sebutir telur.

Setelah imam keluar, maka catatan amal sudah ditutup, qalam pencatat sudah dianggat, dan para malaikat berkumpul di minbar untuk mendengarklan zikir.

Siapa saja yang datang setelah itu, maka ia datang hanya untuk memenuhi hak shalat dan tidak mendapatkan keutamaan apa-apa.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Penyebutan jam atau waktu di situ merupakan dorongan supaya berangkat lebih awal.

Tujuannya agar orang yang hendak menunaikan sholat Jumat bisa untuk meraih berbagai keutamaan.

Sehingga seberapa besar pahala yang dijanjikan, hanya Allah SWT yang tahu. Wallahu a’lam bishawab.

Baca Juga: Niat Sholat Tahajud Beserta Artinya dan Faedahnya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyatakan:

    ثَلَاثٌ لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِيْهِنَّ لَرَكَضُوْا رَكْضَ الْإِبِلِ فِي طَلَبِهِنَّ اَلْأَذَانُ وَالصَّفُّ الْأَوَّلُ وَالْغُدُوُّ إِلَى الْجُمُعَةِ

Artinya: “Ada tiga perkara yang seandainya semua orang mengetahui apa yang ada di dalamnya, tentu mereka akan lari seperti unta untuk memburunya. Ketiganya adalah azan, barisan paling depan, dan berangkat shalat Jumat lebih awal” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

5) Sholat di Hari yang Istimewa 

Keutamaan sholat Jumat selanjutnya, kita telah menunaikan ibadah di hari yang istimewa.

Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abdillah bin ‘Amr bin al-‘Ash, hadits berikut:

  مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

Artinya: “Tiada seorang Muslim yang mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur”. (menurut keterangan Imam al-‘Azizi, hadits ini derajatnya Hasan).

Terdapat banyak peristiwa hebat yang terjadi di hari Jumat.

Sehingga menambah keistimewaan dan keutamaan dari sholat Jumat itu sendiri.

Al-Imam al-Syafi’i dan al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa’ad bin ‘Ubadah sebuah hadits:

سَيِّدُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَهُوَ أَعْظَمُ مِنْ يَوْمِ النَّحَرِ وَيَوْمُ الْفِطْرِ وَفِيْهِ خَمْسُ خِصَالٍ فِيْهِ خَلَقَ اللهُ آدَمَ وَفِيْهِ أُهْبِطَ مِنَ الْجَنَّةِ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيْهِ تُوُفِّيَ وَفِيْهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ الْعَبْدُ فِيْهَا اللهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ إِثْمًا أَوْ قَطِيْعَةَ رَحِمٍ وَفِيْهِ تَقُوْمُ السَّاعَةُ وَمَا مِنْ مَلَكٍ مُقّرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيْحٍ وَلَا جَبَلٍ وَلَا حَجَرٍ إِلَّا وَهُوَ مُشْفِقٌ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ

“Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung dari pada hari raya kurban dan hari raya Fithri. Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan. Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi. Pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat.

Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali silaturrahim.

Hari kiamat juga terjadi di hari Jumat. Tiada Malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jumat.”

Menggali dan Meraih Keutamaan karya Firdaus Wajdi, keutamaan dan hikmah yang bisa diperoleh pada saat melaksanakan salat Jumat yaitu akan sangat membantu umat Muslim dalam kehidupan sehari-hari.

Sekaligus juga bekal untuk di akhirat nanti.

Beberapa hikmah dan keutamaan yang lain tersebut adalah, sebagai berikut:

  • Meningkatkan iman kepada Allah SWT serta membuat seorang muslim lebih taat dalam beribadah.
  • Memberi kesempatan untuk umat Muslim bersosialisasi dengan satu sama lain, sosialisasi di hari Jumat akan mempererat silaturahmi antar sesama Muslim.
  • Mendengarkan khutbah Jumat akan menambah pengetahuan agama kita.
  • Khutbah Jumat bisa dijadikan bahan untuk mengintrospeksi diri atau renungan untuk memperbaiki diri.
  • Melaksanakan salat Jumat akan mendatangkan pahala yang sangat besar.

Melaksanakan Sholat Jumat bukan sekadar kewajiban mingguan bagi kaum muslim pria, melainkan juga kesempatan emas untuk mengumpulkan pahala, menghapus dosa, dan memperkuat ikatan spiritual dengan Allah SWT.

Berbagai keutamaan yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW melalui hadits-hadits sahih menunjukkan betapa istimewanya hari Jumat di sisi Allah.

Lebih dari itu, salat Jumat menjadi momen berkumpulnya umat Islam dalam satu barisan, mendengarkan nasihat agama melalui khutbah, serta mempererat ukhuwah Islamiyah.

Dengan memahami hikmah dan keutamaannya, semoga kita semua dapat semakin semangat dalam menunaikan ibadah ini secara tepat, khusyuk, dan sesuai tuntunan.

Jadikan hari Jumat sebagai titik tolak untuk menjadi pribadi yang lebih baik, bertakwa, dan penuh keberkahan dunia maupun akhirat.

(MG/Anggitya Trilaksono)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved