Bule Korea Tewas Tenggelam Setelah Gagal Lepaskan Diri dari Harness Coccoon Saat Bermain Paralayang

Dua warga Korea Selatan tewas tenggelam di Pantai Tanah Barak, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Kamis (17/7/2025).

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Dokumen Humas Polresta Denpasar
TEWAS TENGGELAM : Rekan korban bersama warga setempat saat mengevakuasi dua orang warga negara asing (WNA) asal Korea Selatan, berinisial SH (43), dan JH (41), yang jatuh saat bermain paralayang di di Pantai Tanah Barak, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Kamis (17/7/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, DENPASAR - Dua orang warga negara asing (WNA) asal Korea Selatan, berinisial SH (43), laki-laki, dan JH (41), tewas tenggelam setelah gagal melepaskan diri dari harness coccoon atau peralatan tempat duduk paralayang saat bermain paralayang di Pantai Tanah Barak, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Kamis (17/7/2025).

Keduanya mendarat ke tengah laut dan langsung tenggelam.

Meski langsung dievakuasi oleh warga dari tengah laut, nyawa keduanya tidak dapat diselamatkan.

"Kedua korban jatuh di laut dengan ketinggian air sekitar sepinggang dan jarak sekitar 4 meter dari tepian pantai. Saat mendarat di laut, karena panik, kedua korban tidak bisa melepaskan harness coccoon sehingga posisi tubuh kedua korban berada di bawah air," kata Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi, pada Selasa (22/7/2025) dikutip dari Kompas.com.

Kronologi Kejadian

Peristiwa memilukan ini bermula saat kedua korban bersama rekan-rekannya tengah mengikuti tour paralayang.

Korban dan rekan-rekannya tiba di Bali pada 11 Juli 2025 lalu.

Selama di Bali, korban dan rekan-rekannya bermain paralayang di Panda Paragliding Kuta Selatan Badung menggunakan peralatan sendiri yang dibawa langsung dari negaranya.

Mereka juga sudah mengantongi lisensi pilot paralayang dan sudah sering mengikuti kegiatan terbang paralayang di sejumlah negara.

Baca juga: Rencana Pengadaan Alat Pengolah Sampah Banyuroto Batal Karena Efisiensi Danais

Saat kejadian, kedua korban dan rekan-rekannya kembali menjajal olahraga ekstrem di lokasi yang sama pada Kamis (17/7/2025), sekitar pukul 11.30 Wita. 

Saat itu, kedua korban dan satu orang rekannya, berinisial SK, didampingi instruktur mereka, berinisial SHL, melakukan take off secara bergiliran.

Setelah mengudara sekitar 10 menit, tiba-tiba terjadi perubahan arah angin dan angin menipis.

Mereka pun memutuskan untuk melakukan pendaratan. Namun, kedua korban mendarat di perairan setempat, sedangkan saksi SK berhasil mendarat di daratan.

Warga dan rekan korban kemudian langsung menuju ke lokasi kedua korban mendarat.

Kedua korban kemudian dilepaskan dari harness coccoon dan dibawa ke daratan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved