Fixch Sambangi Deretan Akademi Voli di Jogja, Sosialisasikan Bahaya Sepatu 'KW'

Melalui sosialisasi semacam ini, diharapkan atlet-atlet muda menyadari bahayanya penggunaan sepatu KW, baik untuk sesi latihan maupun pertandingan.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
Atlet-atlet muda Bumi Mataram Volleyball Academy saat mengikuti kegiatan Fixch Experience Road to Java 2025 di Yogyakarta, Minggu (13/7/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menjamurnya sepatu olahraga bajakan atau yang akrab dengan sebutan KW di pasaran, menuai keprihatinan dari Fixch.

Fenomena tersebut, disikapi Produsen sepatu olahraga lokal Indonesia yang lekat dengan cabang bola voli itu, dengan menggulirkan Fixch Experience Road to Java 2025.

CEO PT Citra Persona Atletika (Fixch), Leonardus Adrianto, mengatakan melalui gerakan itu pihaknya mensosialisasikan bahaya penggunaan sepatu KW di kalangan atlet.

Fixch Experience Road to Java 2025 pun dihadirkannya di Yogyakarta, dengan menggandeng deretan klub seperti Ganeksa, Bumi Mataram Volleyball Academy, Yuso VC, dan Pesona Paz.

"Saya prihatin dengan sepatu bajakan yang menguasai pasar. Ini berbahaya karena dikembangkan tidak dengan maksimal seturut teknologi yang ada. Mereka mengejar murah saja," katanya, Minggu (13/7/2025). 

Dalam kesempatan tersebut, atlet dari klub yang dihadirkan pun mendapat kesempatan langsung untuk menjajal deretan model sepatu voli Fixch.

Ia berharap, melalui sosialisasi semacam ini, atlet-atlet muda menyadari bahayanya penggunaan sepatu KW, baik untuk sesi latihan maupun pertandingan.

"Pengaruhnya juga ke pertumbuhan otot kaki bagi anak pembinaan voli usia dini. Makanya, kami mengkampanyekan pada para siswa atau atlet klub pembinaan voli, supaya tidak memakai sepatu KW," tandasnya.  

Owner Bumi Mataram Volleyball Academy, RM Aries Nandarika Rozali, mengakui, penggunaan sepatu KW dewasa ini masih cukup marak di kalangan atlet-atlet belia.

Berdasar pengamatannya, mereka memilih produk abal-abal yang mengenakan brand internasional itu karena faktor harga, yang hanya di kisaran Rp340 ribu-Rp500 ribu saja.

"Padahal sekarang sudah banyak sepatu produk dalam negeri yang terjangkau. Sepatu KW itu bahaya. Kami pernah mengalami, gara-gara sepatu KW, atlet kami pernah cedera," cetusnya.

"Makanya, edukasi dari teman-teman Fixch ini sangat berharga, karena menambah pengetahuan bagi teman-teman pemain atau atlet," urai Aries. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved