Purapurahidup Rilis Single ‘Pulang’, Mengungkap Sisi Lain Bunuh Diri
Beberapa musisi memilih jalur berani dalam menulis lagu dengan menyentuh tema-tema yang kerap dianggap tabu, seperti bunuh diri, depresi, dan pergulat
Penulis: Santo Ari | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Beberapa musisi memilih jalur berani dalam menulis lagu dengan menyentuh tema-tema yang kerap dianggap tabu, seperti bunuh diri, depresi, dan pergulatan batin.
Mereka tak segan membuka luka pribadi atau mengangkat pengalaman orang lain demi menciptakan karya yang jujur dan menggugah.
Keberanian ini bukan sekadar provokasi, tapi sering kali merupakan upaya untuk membuka ruang diskusi tentang kesehatan mental dan pentingnya empati.
Muhammad Robi Arrosyad di bawah bendera Purapurahidup merilis singkel ke-4 bertajuk ‘Pulang’.
Lagu yang menceritakan seorang kawan yang berpulang dengan cara yang tergesa. Yang tidak hanya meninggalkan tanya tetapi juga air mata.
“Bunuh diri ki ngrepoti (bunuh diri itu merepotkan) Teman-teman dianggap ora peduli karo kowe (tidak peduli denganmu), keluarga atau lingkungan dinilai ora ngopeni (tidak memperhatikan). Secara spiritual, orang bunuh diri itu yo mesakke to? Ruh-nya tidak tenang” Tutur Robi.
Penuturan itu jangan dimaknai sebagai sikap yang bermuara pada ontologis: baik-buruk.
Robi melanjutkan, penuturan yang memadat dalam single ke-4 itu memuat pemahaman bahwa kekalahan adalah tanda kelahiran kedua.
Bahwa setiap orang tidak boleh kalah pada ukuran-ukuran. Sebab, hidup saling bertaut dan membutuhkan satu sama lain.
Melalui proses kreatif dalam tempo sesingkat-singkatnya, lagu ini diciptakan bersama Jono Terbakar pada suatu pagi di warung kopi.
Direkam cermat kawan-kawan dengan segala keterbatasan. Namun tersimpan cukup lama dalam folder komputer Jiwe The Kick lantaran Robi tak percaya diri.
“Lha, nik apik yo dudu kowe to (kalau bagus kan bukan kamu banget kan)? Biasane yo elek (biasanya juga jelek),” celetuk Farid Stevy FSTVLST tentang karya ini.
Celetukan itu salah satu faktor yang memupuk keberanian Robi merilis “Pulang”. Sesuai dengan lagunya, baik-buruk cuma ukuran.
Robi sadar tak mau berlama-lama dalam lubang itu. Apalagi lagu ini dibuat bersama Jono Terbakar, musisi yang berangkat dari kesederhaan dan kejujuran di setiap karya.
Dalam karya ini, ia seakan tidak perlu merisaukan persoalan sound design atau tata suara.
Sebab tak ada formula atau hukum mengaturnya. Selama itu representatif, semua akan baik-baik saja sebab setiap karya cenderung punya jalannya sendiri
“Yang patut dicermati dalam karya ini adalah keberanian Purapurahidup dalam mengangkat tema dan bagaimana cara dia menyajikannya ke publik. Purapurahidup tidak pura-pura dalam lagu ini,” pungkas Desta Wasesa, music observer asal Yogyakarta.
Jadwal KRL Jogja Solo Besok Hari Minggu 27 Juli 2025 dari Stasiun Tugu |
![]() |
---|
Jogja International Kite Festival 2025 di Pantai Parangkusumo, Usung Tema Dari Jogja untuk Nusantara |
![]() |
---|
Penari Asal Aceh hingga Papua Kumpul di Jogja Latihan Pertunjukan Kolosal |
![]() |
---|
Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini Sabtu 26 Juli 2025 dari Stasiun Tugu Jogja |
![]() |
---|
Ini Daftar Provinsi Penghasil Durian Terbanyak di Indonesia, Yogyakarta Ranking Berapa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.