PSIM Yogyakarta

Alasan PSIM Yogyakarta Tak Pasang Target Tinggi di Liga 1 2025/2026 Meski Sudah Belanja Jor-joran

Manajemen PSIM Yogyakarta tak pasang target tinggi, hanya mematok Laskar Mataram bisa bertahan di Liga 1 musim ini.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
LATIHAN - Asisten pelatih PSIM Yogyakarta, Erwan Hendarwanto, saat mendampingi Andy Setyo Nugroho menjalani latihan di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Selasa (1/7/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tim promosi PSIM Yogyakarta tak pasang target tinggi di musim perdananya berlaga di Liga 1 2025/2026.

Meski terbilang aktif belanja pemain di bursa transfer dengan merekrut 13 pemain baru, namun manajemen PSIM Yogyakarta hanya mematok Laskar Mataram bisa bertahan di Liga 1 musim ini.

"Target musim depan. Sama seperti yg saya bilang, saya sudah bilang ke coach Jean. Target kita realistis mau bertahan dengan nyaman," ujar Manajer PSIM Yogyakarta, Dyaradzi Aufa Taruna, kamis (3/7/2025).

Keputusan manajemen PSIM Yogyakarta untuk tak memasang target tinggi di musim perdana terbilang bisa diterima karena tim ini terakhir kali bermain di kompetisi kasta teratas pada 18 tahun silam.

Sehingga, untuk kembali bersaing di kasta teratas, PSIM Yogyakarta butuh adaptasi dari segi jadwal pertandingan yang cukup mepet dan padat tak seperti di Liga 2.

Kemudian, adaptasi pemain-pemain baru bersama pemain lama juga dibutuhkan agar tim ini bisa berbicara banyak di kompetisi tersebut.

Meski hanya mematok target bisa bertahan, PSIM Yogyakarta tak mau berada di papan bawah dan berharap pemain-pemain tetap menampilkan kemampuan terbaiknya.

"Apabila kita dapat (posisi) yang lebih baik ya itu syukur alhamdulillah tapi kita bekerja untuk itu," tegas manajer berusia 24 tahun tersebut.

Baca juga: PSIM Yogyakarta Rekrut Belasan Pemain Anyar, Manajer Ogah Disebut Jor-joran

Di sisi lain, Razzi begitu dia karib disapa, ogah PSIM dibilang jor-joran belanja pemain karena menurutnya apa yang dilakukan merupakan prioritas demi kemajuan tim.

"Enggak jor-joran mungkin, aku juga nggak tau ya, mungkin kita apa ya, prioritaskan pemain lokal banyak yang muda," ujarnya.

Menurutnya, mempertahankan 8 pemain musim lalu dan sisanya mendatangkan pemain baru karena kebutuhan tim untuk bisa bersaing di Liga 1 2025/2026.

Level persaingan di Liga 1 berbeda dengan Liga 2 sehingga PSIM Yogyakarta butuh pemain lokal atau asing muda yang sudah punya jam terbang di kasta teratas.

"Jadi sebenernya itu cuman langkah manajemen untuk ya prioritas. Kalau dibilang jor-joran saya nggak sepakat karena memang kita ya biasa aja," tegasnya.

Namun, Razzi bilang, kalau ada pihak yang menilai langkah transfer PSIM Yogyakarta di nilai jor-joran, itu tak bisa disalahkan karena setiap orang punya pandangan berbeda-beda.

"Jadi mungkin kalo dibilang jor-joran ya Alhamdulillah, berarti suporter suka. Tapi kalo jor-joran sih enggak," lanjutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved