AC MILAN: Sampai Jumpa, Luka Jovic. . .

TRIBUNJOGJA.COM - Menurut laporan, AC Milan telah memutuskan untuk tidak mengaktifkan klausul perpanjangan kontrak Luka Jovic.

Pemain tim nasional Serbia tersebut akan meninggalkan San Siro di musim panas ini, setelah dua tahun bersama Rossoneri.

Dengan demikian, Jovic tidak akan menjadi bagian dari skuad AC Milan 2025-2026 di bawah Max Allegri.

Gazzetta menyebut, AC Milan telah memutuskan untuk tidak mengaktifkan klausul untuk memperpanjang kontraknya hingga 2026.

Sebagai informasi, klausul kontrak Luka Jovic berakhir pada 20 Juni 2025, jadi Jovic akan secara resmi meninggalkan Rossoneri pada akhir kontraknya pada 30 Juni 2025.

Luka Jovic bergabung dengan AC Milan dari Fiorentina seharga €500.000 pada musim panas 2023 dan belum pernah menjadi pemain inti di San Siro.

Sebelumnya, momen terbaiknya di klub terjadi beberapa bulan lalu, ketika ia mencetak dua gol di semifinal leg kedua Coppa Italia melawan Inter Milan, dan berkontribusi pada kemenangan 3-0 yang membawa Rossoneri ke Final.

Jovic telah mencetak 13 gol dalam 47 penampilan di semua kompetisi bersama Rossoneri.

Menurut Gazzetta, pemain berusia 27 tahun itu dapat melanjutkan kariernya di Cruz Azul atau Botafogo.

Granit Xhaka datang

Di sisi lain, AC Milan dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan gelandang Bayer Leverkusen Granit Xhaka.

Pemain tengah berpengalaman tersebut akan mendapatkan kontrak berdurasi tiga tahun senilai €4 juta per musim.

Menurut Calciomercato.com, gelandang berpengalaman tersebut telah sepakat menandatangani kontrak tiga tahun senilai €4 juta per musim ditambah tambahan.

AC Milan sekarang harus bernegosiasi dengan Bayer Leverkusen, yang telah kehilangan Florian Wirtz dan Jeremie Frimpong ke Liverpool dan Jonathan Tah ke Bayern Munich.

Menurut laporan, AC Milan bermaksud menawarkan €10 juta kepada Bayer untuk meyakinkan mereka menjual mantan bintang Arsenal tersebut.

AC Milan sebelumnya telah menjual Tijjani Reijnders ke Manchester City.

Diperkirakan, mereka juga akan mengumumkan transfer gratis Luka Modric setelah Piala Dunia Antarklub usai.

Football Italia menyebut, legenda Real Madrid itu akan menandatangani kontrak satu tahun di San Siro.

Xhaka mencetak dua gol dan memberikan tujuh assist dalam 34 penampilan Bundesliga di bawah asuhan Xabi Alonso pada musim 2024-2025.

Pemimpin revolusi lini tengah

Granit Xhaka disebut akan memimpin revolusi lini tengah AC Milan di bawah Max Allegri.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa AC Milan akan mencoba mengulangi kepergian Sandro Tonali musim panas ini. Namun, tampaknya hal itu tidak akan terjadi.

Ketika Tonali hengkang, Tijjani Reijnders bergabung, begitu pula Ruben Loftus-Cheek dan Yunus Musah. 

Kini, ketiganya mungkin saja berada di klub baru, pemain asal Belanda itu telah hengkang, sementara dua pemain lainnya masih diminati.

Namun, nama pertamalah yang perlu difokuskan, karena penjualan ini dapat mendorong pembangunan kembali lini tengah dengan strategi yang berbeda.

Target pertama yang perlu diperhatikan adalah Granit Xhaka.

Gazzetta dello Sport menyatakan bahwa pemain Swiss tersebut mulai meminta Leverkusen dalam upaya pindah ke AC Milan.

AC Milan tengah berupaya keras untuk menuntaskan kesepakatan guna mendapatkan Granit Xhaka sesegera mungkin.

Demi dia, Igli Tare rela terbang ke Jerman untuk mempercepat proses kepindahannya ke San Siro.

Menurut La Gazzetta dello Sport, untuk kedua kalinya dalam beberapa bulan AC Milan melakukan perjalanan bisnis ke Leverkusen. 

Yang pertama adalah dengan seluruh tim, pada awal Oktober lalu, untuk pertandingan kedua babak penyisihan grup Liga Champions, dengan kekalahan 1-0.

Dari apa yang terjadi selanjutnya menjadi jelas bahwa skuad membutuhkan arahan baru (dari Massimiliano Allegri juga) dalam skuad. 

Oleh karena itu, Tare naik pesawat ke Jerman untuk bertemu dengan rekan-rekannya di Bayer Leverkusen tentang Xhaka, target lini tengah nomor satu.

Itu adalah misi yang jelas tidak dipublikasikan oleh klub, yang membutuhkan kerahasiaan untuk melaksanakan negosiasi yang rumit. 

Pertama-tama karena jarak, bukan karena faktor geografis (mengingat Tare kembali ke Italia pada sore hari) tetapi karena faktor ekonomi.

Demi Xhaka, Rossoneri siap menginvestasikan €10 juta. 

Sebuah titik awal yang sulit bagi AC Milan untuk melangkah maju, jika tidak beberapa langkah. 

Xhaka memiliki karakteristik yang dicari klub untuk memperkuat lini tengah, ia memiliki kualitas, kepemimpinan, dan pengalaman.

Xhaka mengawali kemenangannya di Swiss, di Basel, melanjutkan kiprahnya di puncak sepak bola Eropa dengan cerita panjang di Arsenal, lalu mengejutkan di Jerman bersama Leverkusen, yang membawanya menjuarai Bundesliga 2023-2024.

Ia telah menjadi pemimpin lini tengah Bayer di mana, menurut kontraknya, ia harus bertahan hingga musim panas 2028. 

Ikatan yang panjang dan tampaknya solid karena Xhaka tentu akan menghargai minat AC Milan, tetapi rasanya tidak mungkin ia akan memaksakan apa pun.

Di usianya yang menginjak 32 tahun, Granit adalah pemain yang sulit dijual kembali di masa mendatang, dan ini berlaku untuk AC Milan, yang sebenarnya tidak akan menawarkan lebih dari €10 juta, dan Leverkusen, yang cenderung mempertimbangkan tawaran yang kemungkinan tidak akan datang lagi.

Dan menurut laporan, transfer Granit Xhaka ke AC Milan terus menunjukkan hal-hal baik dari hari ke hari.

6 target transfer AC Milan

Sementara itu, berikut adalah pembaruan atau update transfer AC Milan di musim panas ini.

Vanderson 

Yang pertama, AC Milan telah menambahkan nama baru ke daftar target mereka untuk memperkuat sektor bek sayap Vanderson dari Monaco.

Menjelang 2025-26, ada beberapa keraguan mengenai peran bek kanan. 

Emerson Royal tampaknya tidak menjadi bagian dari rencana, sementara Alex Jimenez dan Alexis Saelemaekers menunjukkan diri mereka sebagai bek sayap yang lebih alami di paruh kedua musim lalu.

Menurut laporan AC Milan dikaikan dengan pemain baru di level starter untuk sisi kanan pertahanan Massimiliano Allegri. 

Guela Doue dari Strasbourg menjadi nama yang paling diminati , dengan Dodo dari Fiorentina juga disebut-sebut.

Kini, Matteo Moretto telah memasukkan nama baru ke dalam daftar tersebut: Vanderson, dari Monaco. 

Berbicara di saluran YouTube Fabrizio Romano, ia memberikan informasi terbaru tentang minat AC Milan terhadap pemain Brasil tersebut.

"Itu hanya preferensi, saya ingin menegaskan, karena mungkin orang-orang, penggemar AC Milan, percaya bahwa itu sudah merupakan negosiasi atau sesuatu yang sudah maju. Tidak, sama sekali tidak," katanya.

“Itu preferensi karena kita berbicara tentang pemain yang dianggap mahal oleh Monaco, dianggap penting, dan sangat dihargai.

“Dan, lebih jauh lagi, dalam hal apa pun, menurut saya AC Milan masih harus bekerja pada departemen seperti itu untuk menciptakan ruang, margin, bagi pendatang baru dan oleh karena itu harus ada beberapa pemain yang keluar terlebih dahulu.

“Tetapi saya katakan kepada Anda bahwa salah satu nama yang telah lama dilirik dan diikuti oleh Milan adalah Vanderson, lahir tahun 2001 dari Monaco, bek kanan.

"Itu nama yang sangat mereka sukai, tetapi, saya ulangi, perlu dipahami nanti jika memungkinkan. Saya yakin itu nama yang sulit didapat, karena toh harganya mahal, tetapi saya akan sampaikan kepada Anda."

Pemain berusia 23 tahun itu bergabung dengan Monaco tiga tahun lalu, dan musim lalu ia tampil 41 kali di semua kompetisi, dengan dua gol dan lima assist. Ia sebenarnya dikaitkan tahun lalu, dan menanggapi rumor tersebut pada bulan November .

Luka Modric 

Sementara itu, dalam beberapa tahun terakhir, AC Milan telah lebih memperhatikan pasar pemain muda daripada yang seharusnya. Sekarang, hal itu akan berubah. 

Musim seperti musim lalu menimbulkan perbedaan. Itu pertanda yang tidak dapat dihindari. 

AC Milan dan proyek saat ini tidak berjalan dengan baik. Jadi, perlu ada perubahan darinya, dan tampaknya Igli Tare menyediakan perubahan itu.

Pria Albania itu akan membawa perubahan, dan itu terbukti dengan perekrutan Luka Modric, menurut Gazzetta dello Sport. 

Daripada berinvestasi pada bakat muda, klub harus fokus pada pengalaman, daripada menjegal pemain.

Ini adalah sebuah paradoks, seperti yang pernah dinyatakan John Keynes, yang berarti lebih baik fokus pada masa kini, daripada memperbaiki masa depan dengan mengorbankan masa kini. 

Paulo Fonseca dan Sergio Conceicao, keduanya menderita. Sekarang, ada kembalinya pola pikir yang mengutamakan hasil, yang diberikan oleh Massimiliano Allegri.

Kemudian, ini juga akan ditransfer ke mercato. Modric, tentu saja, harus menjadi pemain pertama yang direkrut , pemain berpengalaman, bukan pemain muda yang suka menebak-nebak. 

Kemudian, ia bisa diikuti oleh Granit Xhaka, mungkin Adrien Rabiot, dan bahkan penyerang tengah berpengalaman seperti Dusan Vlahovic.

Di lini pertahanan, target yang lebih muda juga tercantum, tetapi mereka masih memiliki sejumlah pengalaman, bukan pemain muda yang menjadi target dalam beberapa tahun terakhir. 

Ini adalah model yang sangat mirip dengan Inter beberapa tahun terakhir, mungkin kedua klub sekarang akan bertukar.

Granit Xhaka 

Selain itu, ada laporan yang mengklaim bahwa AC Milan telah mengadakan pembicaraan dengan agen Granit Xhaka, dan kesepakatan mengenai persyaratan kini sudah dekat.

Xhaka adalah salah satu nama yang telah berulang kali disebut sebagai target transfer Milan saat mereka berupaya memasuki era pasca-Reijnders. 

Fabrizio Romano mengonfirmasi bahwa pemain internasional Swiss itu telah memberikan lampu hijau untuk bergabung , yang merupakan langkah awal yang besar.

Menurut Calciomercato.com, AC Milan ingin mempercepat bursa transfer untuk memberi Massimiliano Allegri regista. 

Xhaka adalah pilihan yang ideal, mengingat karakteristik kepemimpinannya yang kuat yang akan menyatu dengan baik dengan elemen lain yang sudah ada dalam skuad, seperti Youssouf Fofana.

Kontak dengan rombongan mantan pemain Arsenal itu dalam beberapa hari terakhir telah mendorong AC Milan untuk memulai negosiasi dengan Bayer Leverkusen. Dengan kata lain, itu berarti Xhaka terbuka untuk pindah ke AC Milan.

Diskusi mengenai persyaratan pribadi masih berlangsung dan kesepakatan prinsip tampaknya sudah di ambang pintu. 

Igli Tare dan kawan-kawan kini harus meyakinkan Bayer Leverkusen untuk menjual Xhaka, tetapi itu tidak akan mudah mengingat mereka telah kehilangan Jonathan Tah, Florian Wirtz, dan Jeremie Frimpong musim panas ini.

AC Milan akan memulai dengan tawaran yang mendekati €10 juta – termasuk bonus – untuk mencoba mendapatkan persetujuan dari Leverkusen. Rasanya diragukan bahwa itu akan cukup mengingat pentingnya dia bagi mereka.

Matteo Moretto menambahkan: “AC Milan telah menghubungi Bayer Leverkusen untuk Granit Xhaka. Diskusi antara kedua klub telah dimulai, dan gelandang Swiss tersebut telah menyetujui transfer tersebut. Bagi AC Milan, ini adalah tujuan prioritas.”

Menurut laporan hari ini oleh Tuttosport via MilanPress, Rossoneri mungkin akan menunggu hingga 1 Juli untuk mengajukan penawaran atau meresmikan semuanya. Ini adalah hari pembukaan bursa transfer musim panas, dan ada alasan finansial di baliknya (operasi akan masuk ke rekening berikutnya).

Oleksandr Zinchenko 

Di sisi lain, AC Milan tengah menjajaki bursa transfer untuk bek kiri baru karena Theo Hernandez akan meninggalkan klub pada musim panas ini. 

Menurut sebuah laporan, Oleksandr Zinchenko dari Arsenal telah ditetapkan sebagai pengganti yang tepat bagi pemain Prancis tersebut. 

Di antara ketertarikan Atletico Madrid dan kontrak yang akan segera berakhir, petualangan Hernandez di AC Milan tampaknya telah berakhir. 

Ia telah menikmati banyak musim yang baik bersama Rossoneri, tetapi musim 2024-25, harus dikatakan, jauh di bawah standarnya. Dan sekarang, penggantinya harus ditemukan.

Menurut Corriere dello Sport, Zinchenko telah menjadi incaran Rossoneri selama beberapa tahun terakhir, dan musim panas ini bisa menjadi kesempatan yang sempurna. Memang, hubungan dengan Arsenal sangat baik dan biaya operasinya masuk akal.

Bek kiri itu dibanderol sekitar €15 juta, mengingat kontraknya akan berakhir tahun depan, dan Igli Tare sudah berada di London untuk menangani masalah tersebut. 

Kepergian Hernandez tampaknya sudah hampir pasti, jadi sangat penting bagi Rossoneri untuk menemukan pemain baru di sisi kiri.

Satu-satunya kendala adalah gaji yang tinggi, tetapi ada perasaan bahwa kompromi dapat dicapai di sini. 

Bagaimanapun, Zinchenko bisa menjadi orang Ukraina kedua yang mengenakan seragam Milan setelah Andriy Shevchenko.

Giovanni Leoni

Yang terakhir, AC Milan telah menyalip Inter Milan dalam persaingan untuk merekrut Giovanni Leoni dari Parma.

Mengingat laporan yang terus mengaitkan Malick Thiaw dan Fikayo Tomori dengan kemungkinan hengkang pada musim panas, Leoni diyakini menjadi salah satu nama yang diincar AC Milan untuk memperkuat lini belakang menjelang musim 2025-26. Bahkan, ia disebut-sebut sebagai target nomor satu .

Menurut Tuttosport via MilanNews, 'Leoni, AC Milan sedang bergerak. Tare menyalip Inter Milan. Allegri telah mengatakan ya: direktur olahraga memanfaatkan bakat Parma'.

Ada empat pihak yang terlibat terkait situasi Giovanni Leoni. Yang pertama tentu saja Parma – yang merupakan klubnya saat ini – lalu ada pemain itu sendiri. 

Dua pemain lainnya, setidaknya untuk saat ini, adalah AC Milan dan Inter Milan.

Gialloblu telah menegaskan kembali posisi mereka kepada klub-klub Milan: bek berusia 18 tahun itu tidak tersentuh dan akan tetap di Emilia setidaknya untuk satu musim lagi. 

Namun, saat ini masih tanggal 20 Juni dan mengingat tawaran yang menguntungkan, peluang tidak dapat dikesampingkan.

Tuttosport menambahkan bahwa AC Milan telah bergerak untuk mencoba mengatasi persaingan dengan Nerazzurri dan bermaksud untuk mengambil keuntungan signifikan dalam negosiasi tersebut. 

Dalam beberapa hari ke depan mungkin akan ada kontak baru baik dengan Parma maupun dengan rombongan mantan bek tengah Sampdoria tersebut.

Pemain tersebut tenang dan menunggu untuk mengetahui masa depannya. 

Untuk saat ini, hanya ada pernyataan ketertarikan, tetapi Igli Tare ingin mempercepat segalanya untuk memberi Massimiliano Allegri bakat yang jelas-jelas dinilainya sangat tinggi .

Sementara itu, Corriere dello Sport berbicara tentang valuasi yang dimulai pada €30 juta, dengan sedikit peluang untuk bernegosiasi. 

Kedua tim harus terlebih dahulu memberi ruang bagi kedatangannya dengan penjualan.

Javi Guerra 

Javi Guerra adalah salah satu target AC Milan untuk lini tengah, dengan manajemen memandangnya sebagai pengganti Tijjani Reijnders yang ideal.

Guerra saat ini sedang mengikuti Kejuaraan Eropa U-21 bersama Spanyol, di mana ia telah menjadi starter dalam dua dari tiga pertandingan, melawan Slovakia dan Rumania (ia masuk sebagai pemain pengganti saat melawan Italia). Sementara itu, ia telah tampil sebanyak 89 kali untuk Valencia.

Menurut La Gazzetta dello Sport, AC Milan telah mengamatinya dengan saksama dan kini memiliki 'keyakinan untuk menjadikannya Reijnders baru'. 

Penawaran awal sebesar €18 juta ditambah bonus €4 juta telah diajukan sebagai dasar untuk membangun negosiasi di kemudian hari, mengingat Valencia akan meminta setidaknya €25 juta .

Guerra saat ini menjadi pilihan pertama untuk peran menjadi 'Tijjani baru', yaitu gelandang berkualitas dan pencetak gol yang menggantikan pemain Belanda itu dalam manajemen bola dan di kolom gawang.

Reijnders didatangkan dari AZ Alkmaar dengan banderol €20 juta plus bonus – kurang lebih jumlah yang dianggarkan saat ini untuk Guerra – dengan sisa waktu dua tahun dan karier yang kurang cemerlang hingga saat itu.

Tijjani belum meninggalkan Belanda, yang bukan salah satu liga Eropa paling kompetitif, dan belum pernah masuk tim nasional U21. Ia akan kembali ke Oranje, tetapi hanya setelah bersinar bersama Milan.

Guerra, di sisi lain, baru saja menyelesaikan dua musim sebagai bintang di LaLiga: satu gol di musim debutnya, empat gol di tahun pertamanya sebagai pemain inti, dan tiga gol di musim yang baru saja berakhir. Jumlahnya bisa bertambah di San Siro.

Dalam dirinya, AC Milan telah mengidentifikasi 'perusak' lini tengah, pemain muda yang dapat dikirim oleh Granit Xhaka dan Luka Modric yang berpengalaman ke gawang lawan. 

Visinya adalah Xhaka di lini tengah, Modric sebagai pemain box-to-box dan Guerra diberi izin untuk bergerak maju.

Jika kedua pemain pertama dapat memberikan pengalaman, pemain Spanyol itu mencerminkan strategi klub dengan sempurna: fokus pada pemain muda dan membangun koefisien teknis tingkat tinggi. 

Guerra bukan pemain yang mudah ditebak: ia telah menunjukkan kualitasnya dan Valencia siap untuk menguangkannya.

Hal ini juga karena negosiasi perpanjangan kontrak belum dimulai. 

Kontrak Javi akan berakhir dalam dua tahun, musim panas 2027, dan pembicaraan perpanjangan tampaknya telah terhenti. Detail yang menguntungkan AC Milan.

Hubungan dengan Valencia baik-baik saja, berkat saluran yang dibuka dua musim panas lalu dengan Yunus Musah: bahkan saat itu jabat tangan tercapai tanpa terlalu banyak ketegangan. 

Omong-omong, Musah bisa memainkan peran lagi bahkan setelah transfer ke Napoli gagal, dengan dijual untuk mendatangkan dana.

Peluang lain mungkin terbuka untuknya, mungkin di Liga Primer, sebuah kejuaraan yang dapat meningkatkan kualitasnya yang tak terbantahkan, yakni kekuatan dan dinamisme. 

Asalkan Allegri, yang mengevaluasinya di awal kamp pelatihan, tidak memutuskan bahwa Yunus harus dipertahankan.

AC Milan siap untuk investasi sebesar €20 juta+ yang dibenarkan oleh usia dan bakatnya. 

Tanpa perpanjangan, Valencia juga harus mengalah pada beberapa kompromi: sekitar €20-25 juta, antara bagian tetap dan variabel, kesepakatan dapat ditutup. Gaji benar-benar sesuai dengan parameter Rossoneri.

Guerra tidak mengecualikan Xhaka, sebaliknya: klub berfokus pada kombinasi pemain berpengalaman dan pemain muda yang akan dikembangkan. Sebuah garis yang juga akan diikuti di sektor lain.