Kebakaran Toko Kelontong di Bugisan Klaten Diduga Karena Korsleting Listrik

Insiden kebakaran itu tidak hanya menimpa warung atau toko kelontong, tetapi juga menghanguskan tempat usaha jahit, potong rambut, dan rumah tinggal.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/Dewi Rukmini
KEBAKARAN DI KLATEN - Petugas Damkar sedang memadamkan api yang membakar toko kelontong di Jalan Raya Manisrenggo-Prambanan, Dusun Dengok Kulon, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Sabtu (14/6/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Peristiwa kebakaran yang terjadi di Jalan Raya Manisrenggo-Prambanan, Dusun Dengok Kulon, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Sabtu (14/6/2025), diduga karena hubungan arus pendek atau korsleting listrik

Insiden kebakaran itu tidak hanya menimpa warung atau toko kelontong, tetapi juga menghanguskan tempat usaha jahit, potong rambut, dan rumah tinggal.

Total ada tiga bangunan yang dilalap Si Jago Merah. 

Tiga bangunan tersebut adalah milik warga setempat bernama Sugiyanto. Bangunan tersebut dihuni oleh enam orang warga dengan dua KK.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun, hampir 70 persen barang dan material bangunan hangus terbakar. 

Komandan Regu 1 Damkar Klaten, Muhammad Abdul Wahid, mengungkapkan pihaknya mendapatkan informasi terkait kejadian itu sekitar pukul 19.55 WIB.

Petugas Damkar Klaten pun lantas datang ke TKP untuk melakukan evakuasi dan pemadaman api. 

"Untuk pemadaman kali ini, kami menerjunkan lima unit armada Damkar, yakni tiga unit dari Klaten, satu unit dari Damkar Sleman, dan BPBD Klaten. Proses pemadaman membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam," ucap Abdul kepada Tribunjogja.com. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Toko Kelontong di Bugisan Klaten Terbakar, 3 Armada Damkar Dikerahkan

Pihaknya mengatakan, ketika proses pemadaman api sempat terkendala listrik yang masih menyala. 

Sehingga, pihaknya sempat menunggu petugas PLN agar memutus arus listrik di bangunan tersebut. 

Selain itu, proses pemadaman membutuhkan waktu lama lantaran di bangunan tersebut terdapat banyak material mudah terbakar, semisal dagangan toko kelontong, baju-baju korban, kasur, hingga kain-kain usaha jahit. 

"Karena laporan awal sudah fase flash over atau terbakar sempurna. Jadi sampai lokasi, kami langsung pemutusan arus listrik dan perambatan kebakaran," katanya.

Lebih lanjut, Abdul menyebut kronologi kebakaran bermula ketika pemilik rumah sedang makan di ruang bagian depan rumah sekitar pukul 19.30 WIB. Dia melihat ada asap yang muncul dari bagian belakang rumah. 

Kemudian korban melakukan pengecekan sumber asap itu muncul.  

Rupanya asap itu datang dari kamar tidur di ruang tengah. 

Korban sempat mengambil senter untuk memastikan sumber asap.

Namun ketika pintu kamar dibuka, sudah terjadi penyalaan api. 

"Indikasi karena konsleting listrik," ujarnya. 

Mengetahui kejadian itu, warga di sekitar lokasi sempat mencoba membantu untuk memadamkan api. Akan tetapi tidak berhasil.

Hingga petugas Damkar Klaten datang melakukan evakuasi dna pemadaman api. 

Pihak Damkar Klaten menggunakan sekitar 28 ribu liter air untuk memadamkan dan melakukan pendinginan di lokasi.

Pihaknya juga berhasil menyelamatkan bangunan induk, satu unit sepeda motor, dan 100 unit tabung gas LPG 3 kg dari ancaman kebakaran. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved