Kejurda Panjat Tebing DIY 2025 Resmi Dibuka, FPTI DIY Didorong Peningkatan Prestasi di Nasional

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Puluhan atlet panjat tebing dari berbagai daerah di DIY mengikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda) panjat tebing sebagai ajang seleksi menuju Kejurnas dan road to Porda 2025.

Meski baru dibuka pada Minggu (8/6/2025), namun Kejurda tersebut telah berlangsung sejak Sabtu (7/6/2025).

Pertandingan dilaksanakan di venue panjat tebing Stadion Mandala Drida, Yogyakarta, Sabtu-Selasa (7-10/6/2025).

Ketua Panitia Kejurda Panjat Tebing DIY 2025, Yunan Satriawan Abidin, mengatakan tujuan dari dilaksanakannya Kejurda Panjat Tebing itu sebagai bahan evaluasi dari program Puslatda yang telah dilaksanakan.

"Selain itu juga untuk menyusun strategi dalam menempatkan komposisi atlet pada nomor-nomor pertandingan yang akan diikuti di Kejurnas Umum dan Pra-PON," ujarnya, Minggu (8/6/2025).

Terdekat diketahui akan dilaksanakan Kejurnas Panjat Tebing 2025 di Tangerang yang akan dilaksanakan 18-23 Juni 2025.

"Sebagai ajang evaluasi hasil Puslatda, Kejurda ini juga jadi ajang seleksi atlet menuju Kejurnas tersebut," imbuhnya.

Kejurda Panjat Tebing DIY 2025 ini, lanjutnya diikuti oleh 7 atlet putra dan putri yang tersebar dari empat kabupaten dan satu kota di DIY.

Puluhan atlet ini akan berkompetisi di kategori lead, boulder dan Speed WR.

Wakil Ketua Umum I KONI DIY, Rumpis Agus Sudarko, mengucapkan selamat atas terlaksananya Kejurda tersebut.

Dia juga mendorong Panjat Tebing yang ingin meningkatkan prestasi di PON XXII NTT-NTB 2028 mendatang.

"Kami mendukung Pengda FPTI DIY yang ingin meningkatkan prestasi di PON mendatang. Pada event sebelumnya kemarin FPTI dapat 1 perak dan 4 perunggu," ujarnya.

Dia berharap dengan rutinnya Pengda FPTI DIY melaksanakan serta mengikuti kejuaraan di tingkat nasional, maka bibit-bibit baru atlet segera bermunculan.

"Mudah-mudahan, nomor-nomor speed tersebut sebetulnya bisa dimaksimalkan. Kami juga dorong teman-teman KONI kabupaten kota mendorong daerah melahirkan atlet FPTI," imbuhnya. (*)