Jemaah Haji 2025
Jemaah Haji Khusus Diberangkatkan dari Yogyakarta, Calhaj Asal Temanggung, Purworejo, Wonosobo
mematok ongkos per jemaah sekira 17.500 USD, dipotong biaya pendaftaran kursi di Kemenag 4.000 USD.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Jogja --- Sebanyak 234 jemaah haji khusus diberangkatkan Hasuna Tour menuju tanah suci, dari Kota Yogyakarta, Minggu (18/5/25).
Seiring lama tunggu pemberangkatan reguler yang semakin panjang, jalur khusus seperti yang ditawarkan Hasuna Tour pun banyak diminati publik.
Direktur Utama Hasuna Tour, Ahmad Fuad, berujar, untuk tahun ini, ratusan jemaah yang diberangkatkan berasal dari beberapa daerah sekaligus
Khususnya, dari daerah-daerah satelit di sekitaran Yogyakarta, seperti Temanggung, Purworejo, Wonosobo, Klaten, hingga Solo.
"Jemaah percaya dengan haji khusus yang kami selenggarakan, karena dipastikan berangkat. Track record-nya jelas. Sudah sejak 2001, ini masuk tahun ke-25 kami memberangkatkan jemaah," tandasnya.
Fuad mengungkapkan, selain masa tunggunya yang hanya sekitar lima tahun, jalur haji khusus punya beberapa kelebihan lain dibanding reguler.
Salah satu yang paling krusial adalah fasilitas bintang lima untuk seluruh jemaah, selama melaksanakan rangkaian peribadatan di tanah suci.
"Karena fasilitasnya beli sendiri, beda dengan reguler yang diurus pemerintah. Hotelnya bintang lima, dekat sekali dengan Masjidil Haram. Turun sudah halaman masjid," ungkapnya.
Namun, karena tidak ada subsidi atau campur tangan lain dari negara, biaya yang harus dikeluarkan jemaah haji khusus pun otomatis lebih tinggi.
Dalam kurun empat tahun terakhir, pihaknya mematok ongkos per jemaah sekira 17.500 USD, dipotong biaya pendaftaran kursi di Kemenag 4.000 USD.
"Kita sudah empat tahun ini tidak menaikkan (tarif). Kalau dirupiahkan itu sekitar Rp280 juta. Ya, memang lebih mahal dibandingkan reguler. Tapi, berangkatnya juga lebih cepat," ucapnya.
Meski demikian, ia menyebut, jalur haji khusus punya market tersendiri, dari kalangan calon jemaah yang tidak terkendala dalam hal pembiayaan.
Khususnya, bagi jemaah yang merasa waktu tunggu dan antrean untuk berangkat ke tanah suci melalui jalur reguler sudah terlampau panjang.
"Kalau mau lebih cepat, jalur haji khusus ini bisa jadi pilihan. Terutama, yang baru mendaftar usia 60an tahun. Sepertinya berat, karena baru bisa berangkat saat umurnya sudah 90 tahun," katanya.
"Bahkan, kalau ada sesuatu, bisa juga kita majukan, dua tahun atau tiga tahun berangkat. Tahun ini, ada hampir 40 jemaah kita majukan, karena berbagai alasan, termasuk usia," urai Fuad. (aka)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.