Sapi Kurban Presiden Prabowo Tiba-tiba Ambruk dan Lemas, Akhirnya Langsung Disembelih di Kandang

TRIBUNJOGJA.COM, POLEWALI MANDAR – Sapi simental seberat lebih dari 1 ton yang dibeli oleh Presiden Prabowo untuk disembelih pada Idul Adha 1446 hijriah mendatang lemas mendadak.

Sapi milik Dedi Irawan, warga Desa Kebun Sari, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar itu tiba-tiba lemas pada Kamis (16/5/2025) pagi.

Dedi pun langsung berinisiatif untuk menyembelih sapi yang sudah dikontrak untuk dibeli oleh Presiden Prabowo untuk hewan kurban pada Idul Adha mendatang.

Belum diketahui penyebab sapi raksasa itu lemas.

Namun dugaan sementara, sapi mengalami keracunan.

Sebab, pada pagi harinya sapi tersebut masih sehat ketika dimandikan oleh pemiliknya.

Dinas Peternakan Kabupaten Polewali Mandar saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan resmi dari tim dokter hewan untuk mengetahui penyebab pasti kematian sapi tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, Dedi mengaku beberapa jam sebelum ditemukan lemas, sapi miliknya masih sehat.

Saat itu sapi masih sempat dimandikan dan diberi makan.

Namun sekitar pukul 09.00 WITA, sapi tiba-tiba lemas dan jatuh ambruk dan menggelepar di tempat.

Baca juga: Jual Beli Hewan Kurban di DI Yogyakarta Diprediksi Mengalami Penurunan

“Saya masih sempat memandikan tadi pagi dan kelihatannya sehat bugar, hanya saja beberapa jam kemudian tiba-tiba jatuh ambruk dan menggelepar di tempat. Karena khawatir mati saya terpaksa menyembelih di kandangnya,” tutur Dedi.

Dedi yang melihat sapinya ambruk kemudian berinisiatif untuk menyembelihnya supaya dagingnya bisa dimanfaatkan.

Dedi mengaku sangat sedih dengan kejadian tersebut, terutama karena sapi tersebut telah ia rawat dengan baik dan bahkan sudah disepakati dalam kontrak pembelian oleh pihak Sekretariat Kepresidenan pada Rabu (14/5/2025), sehari sebelum kejadian. 

Sapi itu dibeli seharga Rp 125 juta, dan telah ditetapkan sebagai sapi kurban Presiden Prabowo untuk disumbangkan kepada masyarakat Sulawesi Barat.

Rencananya, sapi tersebut akan dikirim ke Mamuju, ibu kota Provinsi Sulbar, untuk disembelih dan dibagikan kepada masyarakat saat Idul Adha.

Pihak Dinas Peternakan Kabupaten Polewali Mandar belum dapat memastikan apakah kematian sapi disebabkan oleh penyakit mendadak atau keracunan, sebagaimana dugaan sementara.

Pemeriksaan laboratorium oleh tim dokter hewan masih berlangsung untuk mengidentifikasi penyebab kematian lebih lanjut. (*)