Pemusnahan Amunisi di Garut

Rintik Hujan Iringi Pemakaman Kolonel Antonius Hermawan di Sleman, Korban Ledakan Amunisi di Garut

Kolonel Antonius Hermawan dimakamkan di tanah kelahirannya, Kaliwanglu Yogyakarta dengan upacara militer.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
PEMAKAMAN - Prosesi pemakaman Kolonel Antonius Hermawan di TPU Kaliwanglu, Harjobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta Selasa (13/5/2025) malam 

"Pada hari ini, kita telah kehilangan salah satu prajurit terbaik yang dipanggil menghadap Tuhan Yang Maha Esa. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan sesuai dengan amal bakti selama hidup di dunia, serta diampuni segala dosa-dosanya," ujar dia. 

Selepas persemayaman, jenazah dibawa menuju peristirahatan terakhir di TPU Kaliwanglu, Harjobinangun, Pakem.

Rintik hujan yang turun di waktu maghrib, tak menghalangi langkah tegap para prajurit menggotong jenazah almarhum yang berada di dalam peti berbalut merah putih.

Istri, anak dan orangtua turut serta mengantarkan jenazah  menuju peristirahatan abadi. 

KORBAN LEDAKAN AMUNISI - Jenazah Kolonel Antonius Hermawan tiba di rumah duka di Kaliwanglu, Kelurahan Harjobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Selasa (13/5/2025). Jenazah di dalam peti yang berbalut kain merah putih digotong pada Tentara untuk disemayamkan di rumah duka sebelum akhirnya dimakamkan.
KORBAN LEDAKAN AMUNISI - Jenazah Kolonel Antonius Hermawan tiba di rumah duka di Kaliwanglu, Kelurahan Harjobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Selasa (13/5/2025). Jenazah di dalam peti yang berbalut kain merah putih digotong pada Tentara untuk disemayamkan di rumah duka sebelum akhirnya dimakamkan. (Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin)

Duka 

Duka telah menyelimuti rumah keluarga Kolonel Cpl Antonius Hermawan di dusun Kaliwanglu Kulon, Harjobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, sejak Selasa siang (13/5/2025).

Sejumlah kerabat, tetangga berdatangan untuk belasungkawa atas meninggalnya lulusan Akmil tahun 1997 tersebut. 

Ayahanda Kolonel Antonius, Johanes Sugiarto mengenang mendiang anaknya sebagai sosok yang pintar. Mudah menangkap pelajaran.

Ia mengaku sangat sedih kehilangan anak ke-empatnya itu, yang selalu menjadi kebanggaan keluarga. 

Kabar sang anak yang telah gugur dalam tugas, menjadi beban berat. Namun sebagai bapak, Ia mengaku harus ikhlas. 

"Ini akan menjadi beban yang berat, tapi bagaimana pun harus kita ikhlaskan. Namanya masuk Tentara, kan kontrak berani mati," ucapnya, lirih. 

Sugiarto bercerita, awal mula mendengar kabar sang anak gugur dari istrinya yang menelepon.

Saat kejadian, hari itu kebetulan merupakan ulang tahun sang istri. 

Sugiarto berfikir dirinya terlambat mengucapkan ulang tahun. Namun  telfon tersebut mengabarkan berita duka. 

Untuk memastikan info yang didengar, Sugiarto menyerahkan telfon kepada istrinya, Bernaderta Rusminiwati, untuk memastikan karena pendengarnya sudah sedikit bermasalah.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved