PSIM Yogyakarta

4 Opsi Kandang PSIM Yogyakarta jika Mandala Krida Tak Lolos Verifikasi LIB, Maguwoharjo Alternatif

Lanjut Wendy, jika sekalipun PSIM nantiya terpaksa jadi tim musafir, pihak manajemen berupaya agar kandang sementara PSIM itu tak jauh dari Yogyakarta

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
OPSI KANDANG: Penampakan Stadion Maguwoharjo, Sleman setelah rampung direnovasi. Stadion ini masuk dalam opsi kandang PSIM Yogyakarta di musim depan. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PSIM Yogyakarta hingga kini masih mengusahakan agar Stadion Mandala Krida bisa mereka gunakan sebagai kandang saat mentas di Liga 1 musim depan.

Namun, bila stadion berkapasitas 35.000 penonton itu tak lolos verifikasi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, maka PSIM sudah menyiapkan empat opsi stadion alternatif.

Dari empat stadion alternatif ini, masuk di dalamnya markas PSS Sleman, Stadion Maguwoharjo. Kemudian Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, Stadion Moch Soebroto, Magelang dan Stadion Manahan, Solo.

"Untuk venue alternatif lainnya seperti diketahui ada beberapa yang kita coba sounding seperti SSA, Moch Soebroto, tidak menutup kemungkinan Maguwoharjo dan Manahan," ujar Ketua Panpel PSIM Yogyakarta, Wendy Umar Senoaji, Selasa (13/5/2025).

Lanjut Wendy, jika sekalipun PSIM nantiya terpaksa jadi tim musafir, pihak manajemen berupaya agar kandang sementara PSIM itu tak jauh dari Yogyakarta.

"Meskipun musafir kita insyaallah tidak terlalu jauh dan sementara. Kita usahakan Mandala Krida sebagai venue utama kita. Kalau SSA asesmen," jelasnya.

Wendy menambahkan, opsi untuk menggunakan Stadion Maguwoharjo sebagai kandang PSIM di musim depan juga banyak disarankan beberapa pihak padanya. Hal ini karena Maguwoharjo sudah berstandar FIFA.

"Beberapa rekan-rekan yang ada di Yogyakarta juga menyampaikan kepada kami bahwa Stadion Maguwoharjo sudah sangat layak dan sudah standar FIFA. Dan kemarin masih kita bahas untuk membantu penambahan fasilitas di ruang gantinya atau locker room," ulasnya.

Terdekat, pihaknya juga tak menutup kemungkinan akan benar-benar membuka komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman untuk menggunakan stadion tersebut.

Disamping itu, Wendy juga mendoakan agar PSS Sleman tetap eksis di Liga 1 dan nantinya bisa saling kolaborasi di kompetisi kasta tertinggi.

"Walaupun nanti kita kolaborasi dan kita gunakan LOC-LOC-nya dari Sleman tentunya lebih bagus dan hubungan tetap terjalin baik dan berjalan," imbuh dia.

Disinggung terkait Stadion Sultan Agung, Wendy mengaku sudah pernah berkomunikasi dengan Pemkab Bantul terkait penggunaan stadion ini.

"SSA sebenarnya sudah kita komunikasi dengan Pemkab Bantul, melalui Bupati maupun Dispora. Beliau-beliau ini menyambut baik dari PSIM untuk homebase di SSA," ulasnya.

"Namun, struktur bangunan SSA ini ada kendala, itu menjadi salah satu kunci. Pada saat ini Pemkab Bantul mencoba memasukkan anggaran untuk renovasi khususnya di tribun terbuka," jelasnya.

Untuk itu, dirinya berusaha mencari stadion kandang agar suporter PSIM bisa menonton tim kesayangannya secara langsung saat bermain di kandang.

"Kan nggak mungkin juga kita pengajuan tapi tanpa penonton. Concernnya di kenyamanan penonton. Jangka pendeknya kita nanti masih melihat di Juni atau Juli," tandasnya. (Mur)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved