RATING PEMAIN Inter Milan 4-3 Barcelona: Lautaro, Acerbi dan Sommer MOTM

TRIBUNJOGJA.COM - Inter Milan muncul sebagai pemenang dengan skor 4-3 setelah perpanjangan waktu melawan Barcelona di leg kedua semifinal Liga Champions di San Siro, Rabu.

Dengan skor itu, Inter Milan menang dengan agregat 7-6 atas Barcelona dan melaju ke final Liga Champions untuk melawan Arsenal atau PSG.

Nerazzurri awalnya menyia-nyiakan keunggulan dua gol, tetapi kemudian membalas kebangkitan Blaugrana dengan gol penyeimbang dramatis di waktu tambahan dari bek tengah Francesco Acerbi.

Terkadang, lini tengah Nerazzurri, khususnya Nicolò Barella dan Henrikh Mkhitaryan, kesulitan menghadapi kecepatan dan intensitas lawan, terkekang oleh tekanan Barcelona yang tak henti-hentinya. 

Namun, penampilan gemilang dari pemain seperti Acerbi, Denzel Dumfries, kapten Lautaro Martinez, dan Yann Sommer akhirnya memastikan tim asuhan Simone Inzaghi mencapai final Liga Champions kedua dalam tiga musim.

Berikut adalah Rating Pemain Inter Milan vs Barcelona di pertandingan Liga Champions tadi malam, dinukil Tribun Jogja dari Football Italia.

Rating pemain Inter Milan: 

Sommer: 8

Bisseck: 6 

Darmian: 6.5

Acerbi: 8

Bastoni: 7.5

Dumfries: 7.5

De Vrij: 6.5

Barella: 5.5

Calhanoglu: 6.5 

Zielinski: 6

Mkhitaryan: 5.5

Frattesi: 7

Dimarco: 6.5

Carlos Augusto: 5

Lautaro Martinez: 8

Taremi: 6.5

Thuram: 6.5

Man of the Match (MOTM): Sommer, Acerbi & Lautaro Martinez

Ketiga pemain menunjukkan semangat pengorbanan yang tak tertandingi pada malam terpenting musim ini.

Sang kapten tidak hanya ikut berjuang meski hanya dalam kondisi yang kurang fit, tetapi juga memberikan dampak yang menentukan—mencetak gol pembuka dan memenangkan penalti yang berujung pada gol kedua timnya. 

Di sisi lain lapangan, penyelamatan gemilang Sommer membuat Inter Milan tetap bertahan sepanjang babak kedua dan perpanjangan waktu. 

Dan terakhir, apa lagi yang bisa dikatakan tentang bek tengah yang memberikan segalanya untuk menahan serangan paling mematikan di Eropa, lalu bangkit untuk mencetak gol penyeimbang yang dramatis di masa injury time?

Rating terendah: Carlos Augusto 

Sementara banyak yang berharap kehadirannya akan memperkuat pertahanan saat Barcelona bersiap untuk menyerang, dampaknya terbukti membawa bencana, langsung membuka jalan untuk gol kedua. 

Beruntung baginya, rekan satu timnya menolak untuk membiarkan salah satu penampilan terburuknya musim ini merusak malam itu.

Simone Inzaghi: 7,5 

Baik Bayern Munchen maupun Barcelona memiliki kualitas teknis yang lebih unggul dibandingkan dengan Inter Milan.

Namun, semangat dan karakter tim yang dibentuk Simone Inzaghi selama empat musim terakhir menghasilkan hasil yang tidak terpikirkan, tetapi sangat pantas. 

Yang terpenting, pergantian pemainnya (kecuali Carlos Augusto) tepat sasaran, menyuntikkan semangat baru ke dalam Nerazzurri tepat ketika pertandingan tampaknya lepas dari genggaman mereka.

Rating Pemain Barcelona: 

Szczesny 6

Eric García 7 

Fort 6

Cubarsì 5.5 

Gavi T/A

Iñigo Martinez 5.5 

Araujo 5.5

Gerard Martin 6.5

De Jong 6

Pedri 6,5

Lamine Yamal 7

Dani Olmo 6,5 

Raphinha 6,5

Ferran Torres 5.5 

Lewandowski 5.5

MOTM: Lamine Yamal 7,5 

Merupakan suatu kebetulan bahwa namanya tidak muncul di papan skor. 

Hampir setiap gerakan menyerang mengalir melalui kakinya, konsentrasi bakat yang jarang terlihat di lapangan San Siro.

Rating terendah: Ferran Torres 5.5 

Penyelamatan Sommer sulit dijelaskan, tetapi kegagalannya di depan gawang yang terbuka menunjukkan kurangnya kehadirannya dalam menyerang. 

Meskipun pergerakannya membantu menciptakan ruang, itu tidak cukup untuk memberi Barcelona keunggulan yang mereka butuhkan di lini depan.

Pelatih Barcelona: Hansi Flick 5 

Kurangnya Rencana B tampaknya menjadi hal yang pada akhirnya menghambat Barcelona dalam kampanye Liga Champions ini. 

Meskipun potensi serangan mereka tetap menjadi kekuatan yang jelas dengan ruang untuk dimaksimalkan sepenuhnya, ketidakmampuan mereka untuk bertahan lebih dalam dan kompak ketika situasi menuntutnya merugikan mereka, yang menyebabkan tersingkir melawan tim Inter yang jelas-jelas lebih rendah dalam hal kualitas teknis.