Muhammadiyah Dukung Langkah Presiden Prabowo Evakuasi Warga Gaza

Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyambut baik rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengevakuasi sementara warga Gaza, Palestina, ke Indonesia

TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir. 

TRIBUNJOGJA.COM- Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyambut baik rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengevakuasi sementara warga Gaza, Palestina, ke Indonesia.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bentuk kepedulian kemanusiaan dan harus tetap berada dalam kerangka solusi jangka pendek yang realistis.

"Ini bersifat sementara, untuk memberikan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan keselamatan, sebelum pada waktunya mereka kembali ke tanah air mereka, Palestina," ujar Haedar, Selasa (22/4/2025), menanggapi pernyataan Prabowo yang disampaikan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada 9 April lalu.

Sebelumnya Prabowo menyebutkan bahwa Indonesia siap mengevakuasi 1.000 warga Gaza, terutama mereka yang terluka, mengalami trauma, atau yatim piatu, jika memungkinkan dan atas persetujuan otoritas Palestina serta negara-negara terkait di Timur Tengah.

Haedar menyampaikan bahwa langkah evakuasi tersebut patut diapresiasi sebagai bagian dari pendekatan kemanusiaan.

Namun, ia menekankan pentingnya strategi multidimensi dalam memperjuangkan kemerdekaan dan keselamatan rakyat Palestina.

"Dalam perjuangan untuk Palestina, kita perlu saling memahami. Ada berbagai cara: diplomatik, politik, dan kemanusiaan yang realistis serta solutif," kata Haedar. Ia menyebut, Muhammadiyah sendiri telah lama terlibat dalam berbagai aksi kemanusiaan untuk Palestina.

“Kami telah mengirimkan tenaga medis ke Gaza, menyekolahkan anak-anak Palestina di Indonesia, serta membangun madrasah bagi pengungsi di Beirut. Semua ini adalah bentuk konkret dari ikhtiar kemanusiaan yang berkelanjutan,” ujar dia.

Dalam konteks diplomasi, Haedar menegaskan pentingnya Indonesia untuk tetap berpegang pada prinsip politik luar negeri bebas dan aktif. Ia menyebut bahwa arah penyelesaian global terhadap konflik Palestina cenderung menuju skema dua negara (two-state solution), yakni Palestina dan Israel hidup berdampingan secara merdeka dan berdaulat.

“Namun, solusi jangka pendek dan langkah taktis juga tetap diperlukan, selama tidak kontroversial, tidak bersifat permanen, dan tidak menyerupai konsep yang pernah ditawarkan oleh mantan Presiden Donald Trump,” ucapnya.

Haedar juga memuji sikap konsisten pemerintah Indonesia yang selama ini berpihak pada perjuangan rakyat Palestina.

Ia menyebut pidato Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebagai contoh ketegasan diplomatik yang patut dipertahankan oleh pemerintahan berikutnya.

Isu Palestina

Menanggapi perbedaan pandangan di masyarakat terkait strategi pembelaan terhadap Palestina, Haedar mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengedepankan dialog dan kerja sama.

Menurutnya, dukungan terhadap Palestina tidak boleh menimbulkan fragmentasi di dalam negeri.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved