Film terbaru

9 Fakta Film Pengepungan di Bukit Duri, Sebuah Karya Absolut Joko Anwar di 2025 

Film ini mengambil latar waktu di Jakarta pada tahun 2027, menggambarkan sebuah Indonesia yang sedang berada di ambang kehancuran akibat berbagai gejo

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Tribunnews.com
Fakta Film Pengepungan di Bukit Duri 

Tanggal ini bahkan sempat dibahas langsung oleh tokoh dalam film tersebut yang berkaitan dengan sebuah insiden besar. 

Ramainya teori ini membuat netizen berpikir bahwa kedua film ini saling berkaitan. 


5. Penayangan Perdana Dihadiri Anak STM 

Pengepungan di Bukit Duri berlatarkan cerita di sekolah yang menunjukan konflik antara siswa dan guru. 

Hal ini rupanya menarik perhatian penonton dari kalangan tersebut. 

Dalam beberapa video yang tersebar di TikTok, anak-anak STM tampak berbondong-bondong ke bioskop untuk menonton film ini. 


6. Film Thriller yang Lebih Menyeramkan dari Karya Horor Joko Anwar 

Alih-alih mengandalkan elemen supernatural atau jumpscare yang khas dalam horor, film ini tampaknya membangun kengerian melalui ketegangan psikologis yang dialami para karakter di tengah situasi pengepungan dan ancaman kerusuhan sosial. 

Kengerian juga berasal dari realitas distopia masa depan di mana kebencian dan perpecahan telah merajalela.

Sumber ketakutan dalam film ini, yaitu kerusuhan sosial, milisi radikal, dan potensi kekerasan antar kelompok, terasa lebih nyata dan mungkin lebih mengganggu bagi sebagian penonton dibandingkan dengan ancaman hantu atau makhluk gaib. 

Kengeriannya berakar pada potensi nyata dalam masyarakat.

Film ini mempertanyakan nilai-nilai moral dan etika ketika individu didorong ke dalam situasi ekstrim. 

Kengerian juga bisa muncul dari potensi hilangnya kemanusiaan di tengah kekacauan dan kebencian.


7. Sebuah Bentuk Penebusan Dosa dari Pengalaman Pribadi Joko Anwar 

Saat Joko Anwar menempuh sekolah menengah di Medan, ia pulang bersama temannya dengan mobil jeep. 

Joko Anwar terkejut karena ia menyaksikan secara langsung bagaimana teman-temannya mencari orang-orang ras Tionghoa untuk dipukuli. 

Meskipun tidak terlibat secara langsung dan ikut melakukan kekerasan seperti apa yang teman-temannya lakukan, Joko Anwar tetap merasa bersalah karena ia tidak berbuat apapun untuk menghentikan kekerasan tersebut. 

Oleh karena itu, film ini menjadi salah satu penebusan dosanya dengan menyampaikan pesan-pesan penting mengenai kekerasan. 


8. Satu-satunya film Indonesia yang diproduksi oleh Metro-Goldwyn-Mayer (MDM Studios) 

"Pengepungan di Bukit Duri 2025" merupakan produksi pertama dari Amazon MGM Studios (yang merupakan pemilik Metro-Goldwyn-Mayer atau MGM) di Asia Tenggara, melalui kolaborasi dengan rumah produksi lokal Come and See Pictures.

Film ini menandai langkah awal bagi Amazon MGM Studios dalam memproduksi film di kawasan Asia Tenggara, dengan menggandeng talenta dan cerita dari Indonesia melalui Joko Anwar.

Kerja sama ini merupakan hal yang signifikan bagi perfilman Indonesia, menunjukkan adanya ketertarikan dan potensi kolaborasi antara industri film lokal dengan studio besar Hollywood. 

Hal ini juga memberikan kesempatan bagi film Indonesia untuk mendapatkan distribusi dan jangkauan yang lebih luas di kancah internasional.


9. Syuting Film Tanpa Kata Action 

Dalam sebuah wawancara, Joko Anwar mengungkapkan bahwa ia mengarahkan adegan tanpa kata “action”, kecuali untuk sebuah adegan yang spesifik. 

Joko Anwar mengungkapkan bahwa ia dan krunya memiliki kata rahasia. 

Proses syuting biasanya akan dimulai dengan mengumpulkan aktor yang diikuti dengan penjelasan adegan. 

Aktor kemudian diberi waktu untuk mempersiapkan diri. 

Joko Anwar kemudian akan mengatakan satu kata atau kalimat yang menjadi pertanda bagi krunya untuk memulai musik maupun kamera. 

Pertanda itu kemudian akan membuat semua kru diam dan hening yang akhirnya membuat para aktor paham bahwa adegan bisa dimulai. (MG Ni Komang Putri Sawitri Ratna Duhita) 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved