Wisata Jogja

4 Desa Wisata di Sleman Jogja, Pesona Pedesaan Asri dengan Pemandangan Gunung Merapi

Sleman menawarkan pemandangan Gunung Merapi yang paling dekat dan dramatis. Desa-desa wisata di lerengnya menyuguhkan lanskap yang menakjubkan, teruta

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
ist
Desa Wisata Pulesari, di Padukuhan Pulesari, Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM - Berkunjung ke Desa Wisata di Sleman, Yogyakarta, adalah sebuah kewajiban bagi para wisatawan yang mencari pengalaman autentik, menyegarkan, dan berbeda dari hiruk pikuk perkotaan. 

Pesona pedesaan yang asri dengan latar belakang megah Gunung Merapi menawarkan kombinasi daya tarik yang sulit ditolak. 

Sleman menawarkan pemandangan Gunung Merapi yang paling dekat dan dramatis.

Desa-desa wisata di lerengnya menyuguhkan lanskap yang menakjubkan, terutama saat matahari terbit atau terbenam.

Jauh dari polusi kota, udara di desa-desa wisata Sleman sangat segar dan menyejukkan.

Hamparan sawah, perkebunan, dan hutan di lereng gunung menciptakan lingkungan yang hijau dan menenangkan.

Berikut beberapa desa wisata di wilayah Sleman Jogja yang asri: 

  1. Desa Wisata Pentingsari

Desa Wisata Pentingsari adalah sebuah permata wisata yang terletak di lereng selatan Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Pentingsari, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Desa Wisata Pentingsari dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. 

Dari pusat Kota Yogyakarta, perjalanan memakan waktu sekitar 45-60 menit ke arah utara menuju kawasan Cangkringan.

Desa ini menawarkan perpaduan yang menarik antara keindahan alam pedesaan, kekayaan budaya lokal, dan berbagai aktivitas wisata yang menarik.

Terletak di ketinggian, Pentingsari menawarkan udara yang segar dan pemandangan alam yang hijau. 

Suasana pedesaan yang tenang jauh dari hiruk pikuk kota menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin mencari ketenangan.

Pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan kehidupan petani setempat, belajar tentang bercocok tanam, memanen hasil bumi, bahkan mencoba membajak sawah secara tradisional. 

Tersedia juga jalur trekking yang melintasi persawahan, perkebunan salak, dan sungai yang alami.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved