Libur Lebaran, Kawasan Malioboro dan Kotabaru Yogyakarta Jadi Sasaran Utama Rekayasa Lalin

Seperti lebaran-lebaran sebelumnya, rekayasa bakal menyasar titik-titik rawan kepadatan lalin, seperti kawasan Malioboro dan sekitarnya.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
Arus lalu lintas Jalan Abu Bakar Ali, kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Minggu (23/3/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak 1,5 juta kendaraan diprediksi bakal masuk wilayah DI Yogyakarta selama periode libur lebaran 2025 mendatang.

Deretan rekayasa lalu lintas (lalin) pun telah disiapkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polresta Yogya, untuk mengantisipasi kemacetan, khususnya di titik-titik rawan.

Kepala Dishub Kota Yogya, Agus Arif Nugroyo, mengatakan, berdasarkan pengalaman dari tahun ke tahun, volume lalin mulai mengalami peningkatan beberapa hari jelang lebaran.

Hanya saja, kepadatan baru terasa sekitar H+2 lebaran, saat wisatawan ataupun pemudik mulai merangsek menuju sejumlah destinasi.

"Potensi pemudik di Yogya hanya sekitar 1,3 persen dari jumlah secara nasional. Terbesar ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tapi, sebagian besar akan menikmati liburan di Yogya mulai H+2," katanya, Minggu (23/3/2025).

Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polresta Yogya, untuk menyusun rencana operasional (renop) manajemen lalu lintas selama masa libur hari raya.

Seperti lebaran-lebaran sebelumnya, rekayasa bakal menyasar titik-titik rawan kepadatan lalin, seperti kawasan Malioboro dan sekitarnya.

"Ring satu di kawasan Malioboro, kemudian di ring dua kawasan lingkar Kridosono. Kami sudah identifikasi, ruas mana saja yang padat seiring situasi dan kondisi di lapangan, untuk diatur dengan sistem," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Siapkan Kantong Insidental, Bus Besar Diimbau Tidak Parkir di ABA dan Senopati

Untuk menekan kepadatan lalin di Malioboro, Dishub sudah menyiapkan kantong parkir insidental di GOR Amongrogo dan Stadion Mandala Krida.

Dengan begitu, bus maupun mobil pribadi tidak perlu bersusah-payah menembus kemacetan di pusat kota, hanya untuk mencari tempat parkir.

"Dadipada pusing cari parkir, langsung saja ke sana. Operasionalnya, dari jam 07.00 - 23.00 WIB. Risiko kalau menyentuh tujuan utama, ya pasti crowded," tandasnya.

"Kami juga sediakan shttle, kerja sama dengan Damri. Shuttle bakal mengantar penumpang menuju titik antar dan jemput di kawasan Titik Nol Kilometer Yogya," tambah Agus.

Di samping itu, beberapa Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) portabel pun bakal dipasang di beberapa titik di kawasan Kotabaru.

Selaras rencana, APILL portabel bakal dipasang di sisi utara Stadion Kridosono ke arah selatan, yang seringkali terjadi antrean panjang kendaraan, terutama roda empat.

"Biasanya arus dari Jalan Suroto cukup besar dan bertemu di depan SMP (Negeri) 5. Proses merging lalu lintasnya cukup besar. Maka akan kami lakukan pemasangan APILL portabel di sana," cetusnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved