PSS Sleman

Manajer PSS Sleman Buka Suara Terkait Tim Super Elja Disebut Irit dalam Belanja Pemain

Manajer PSS Sleman, Leonard Tupamahu, mengatakan bahwa sebetulnya tim tak irit dalam belanja pemain, namun semuanya sudah ada rencananya.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
Manajer PSS Sleman, Leonard Tupamahu, saat ditemui di Lapangan Pakembinangun, Sleman, Selasa (18/3/2025) sore. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - PSS Sleman dinilai terlalu irit melakukan belanja pemain.

Hal inipun berbanding lurus pada jebloknya prestasi klub di Liga 1 2024/2025.

Tim kesayangan BCS-Slemania itupun kini terpuruk di posisi paling buncit klasemen sementara Liga 1 2024/2025 dengan perolehan 22 poin dari 27 laga.

Manajer PSS Sleman, Leonard Tupamahu, mengatakan bahwa sebetulnya tim tak irit dalam belanja pemain, namun semuanya sudah ada rencananya.

Hal ini disampaikan Leo saat ditanya wartawan terkait pesan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X agar PSS Sleman tak irit belanja pemain.

"Ya aku minta maaf sama pak Sultan, semua kan ada hitung-hitungannya. Ada yang tidak ngirit-ngirit nanti malah di ujungnya sudah nggak bayar gaji itu malah lebih parah," ujarnya pada wartawan di Lapangan Pakembinangun, Sleman, Selasa (18/3/2025).

"Jadi semua manajemen punya hitungannya masing-masing. Saya minta maaf sama pak Sultan. Saya minta maaf sekali sama pak Sultan, saya jawab seperti ini tapi pasti manajemen punya hitungannya masing-masing, entah itu ngirit entah itu jor-joran," tambahnya.

Leo lalu melanjutkan, sebetulnya manajemen memang bagus bila bisa jor-joran dalam belanja pemain. Namun, tetap harus bijak dalam mengelola keuangan klub.

"Emang lebih bagusnya sih kami jor-joran tapi kan semua harus bijak dalam mempergunakan budget yang ada," tegasnya.

Baca juga: Pelatih PSS Sleman Pieter Huistra Dipanggil Pemilik Klub ke Jakarta, Ada Apa?

Dia menilai, untuk mengelola keuangan klub untuk satu musim kompetisi sebetulnya tak gampang.

Apalagi, PSS Sleman di musim ini menjadi tim musafir yang harus menggelar laga kandang di luar Sleman. Tentu hal ini juga memakan budget ekstra.

"Tidak gampang itu punya budget, spend budgetnya untuk pemain nggak gampang untuk kalender setahun dengan manajemen yang besar dengan main di luar (kandang) selama setahun itu. Pasti semua manajemen punya hitungannya masing-masing," ulasnya.

Sebelumnya, pesan terang-terangan disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X untuk PSS Sleman yang kini sedang berjuang di Liga 1 Indonesia.

Sri Sultan HB X berpenting agar PSS Sleman, yang menjadi kebanggaan masyarakat Sleman, terus berprestasi di kompetisi sepakbola nasional.

Sri Sultan menekankan pentingnya investasi dalam meningkatkan kualitas tim PSS dengan membeli pemain yang berkualitas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved