Erick Thohir Buka-bukaan soal Pelepasan STY dan Pemilihan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkap sederet penjelasan panjang lebar terkait pertimbangan dan alasan atas keputusan PSSI tersebut. 

Editor: Yoseph Hary W
INSTAGRAM/@ERICKTHOHIR
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, saat bertemu tim kepelatihan timnas Indonesia. 

TRIBUNJOGJA.COM - Pelepasan Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia yang kemudian disusul pemilihan Patrick Kluivert untuk menggantikan posisi tersebut telah lama menjadi sorotan publik. 

Namun, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkap sederet penjelasan panjang lebar terkait pertimbangan dan alasan atas keputusan PSSI tersebut. 

Erick Thohir mengatakan bahwa keputusan melepas Shin Tae-yong dan memilih Patrick Kluivert untuk menukangi Timnas Indonesia bukan perkara popularitas, dilansir BolaSport dari YouTube Vindes, Sabtu (8/3/2025).

Menurutnya pemecatan Shin Tae-yong dan pemilihan Patrick Kluivert ditegaskan tidak didasakan pada popularitas.

Akan tetapi, ia menegaskan bahwa ada target besar yang diharapkan Timnas Indonesia bisa mewujudkannya ke depan.

Untuk itu, keputusan berani ini diambil, demi masa depan skuad Garuda nantinya.

“Semua itu berbagai review, pilihan, ini bukan saya mencari popularitas,” ujar Erick Thohir sebagaimana dikutip BolaSport.com dari YouTube Vindes, Sabtu (8/3/2025).

“Kalau kita berbicara popularitas, untuk apa dilepas (Shin Tae-yong)? Kita justru karena ada mimpi besar, ada target-target, kita harus mencari segala kekurangannya ini untuk dimaksimalkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Erick menjelaskan terkait pemilihan Patrick Kluivert.

Menurutnya yang dilihat bukan hanya sosok sang pelatih, tetapi juga tim kepelatihan yang mendampinginya.

Ada asisten pelatih sepeerti Denny Landzaat, ada juga Alex Pastoor yang diketahui telah memiliki banyak pengalaman.

Bahkan Alex Pastoor juga telah membawa beberapa tim promosi ke Liga Utama Belanda.

Selain itu, ada juga sosok asisten pelatih Gerald Vanenburg yang bakal fokus pengembangan pemain muda.

Untuk itu, Gerald diberi kepercayaan menjadi pelatih Timnas U-23 Indonesia ke depannya.

“Kenapa, saya sudah berulang-ulang kali, ketika kita memilih figur seperti Patrick Kluivert, kita melihat ada kelebihannya, ada kekurangannya. Maka dari itu, kita selalu membuat tim besar,” kata Erick Thohir.

“Di situ saya rasa asistennya, Danny Landzaat, yang juga ada keturunan Indonesia. Dia punya kekuatan bagaimana membangun karakter pemain.”

“Kemarin dia pergi sama Alex Pastoor ke Maluku, dia cek pemain. Alex juga punya kekuatan teknik,” jelasnya.

“Gerald Vanenburg itu yang pernah bawa Belanda juara Eropa tahun 1988. Tapi, dia itu fokusnya memang, waktu kita diskusi, itu ke pemain muda. Jadi, kita coba itu.”

Erick juga mengaku bahwa keputusan ini diambil juga melibatkan para pemain Timnas Indoensia.

Ia mengaku berdiskusi dengan para pemain Timnas Indonesia, sehingga keputusan yang diambil ini merupakan langkah yang tepat.

“Patrick sebagai leadership kuat di situ, dan itu yang kita lihat. Sehingga, dengan diskusi juga, dengan para pemain, saya juga diskusi juga dengan para pemain, bahwa pilihannya ini mereka melihat ini figur yang baik,” ungkap Erick.

“Ada beberapa pelatih yang saya sebutkan, saya tidak mau terjebak nama-namanya, dengan pilihan-pilihan yang ada, kita coba ini.”

Bahkan saat disebut karier asistennya di kepalatihan lebih bagus dibanding Kluivert.

Erick Thohir menyebut sama saja, karena nantinya Kluivert bakal berkerja sama dengan Alex Pastoor, Landzaat, hingga Gerlad.

Untuk itu, Erick percaya tim kepelatihan ini yang terbaik buat melanjutkan perjuangan Timnas Indonesia dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

“Saya sama juga. Di dalam memimpin, tim saya terkadang lebih bagus daripada saya. Ini adalah bagian dari tim,” tuturnya.

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved