PSS Sleman

PSS Sleman Telat Panas saat Lawan Barito Putera, Pieter Huistra : Ini Tidak Boleh Terulang

PSS Sleman telat panas di laga tersebut meski di awal-awal sempat menguasai jalannya laga, namun telat merespon dua gol dari Laskar Antasari.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
PSS KALAH - Pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra saat memberikan keterangan pers usai laga kontra Barito Putera di Stadion Manahan, Solo, Senin (3/3/2025) malam. PSS Sleman kalah di laga tersebut dengan skor 1-2. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - PSS Sleman menelan kekalahan 1-2 dari Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.

Kekalahan itu merupakan kekalahan keenam Super Elja dalam enam laga terakhir.

Pada lga yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (3/3/2025) malam itu, PSS Sleman takluk lewat gol Levy Madinda menit 45+1 dan Lucas Morelatto menit ke-67

Sedangkan satu-satunya gol penghibur PSS Sleman dibuat oleh Vinicius Duarte menit ke-87.

Kekalahan ini membuat posisi PSS Sleman menjadi juru kunci alias berada di posisi paling buncit klasemen sementara Liga 1 2024/2025 dengan torehan 19 poin dari 25 laga.

Laskar Sembada telat panas di laga tersebut meski di awal-awal sempat menguasai jalannya laga, namun telat merespon dua gol dari Laskar Antasari.

"PSS memulai laga dengan bagus apalagi di 20 menit pertama. PSS punya bola, PSS tahu cara menghandle bola dan PSS juga punya kesempatan yang bagus. Ada gol dari Tocantins tapi tidak sah," ujar Pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra.

Dia menyebut, momen kebobolan timnya dari situasi set piece di akhir babak pertama membuat strategi timnya runtuh.

"Ada momen penting di akhir babak pertama dari situasi freekick. Padahal saya sudah cukup banyak melatih antisipasi freekick dan untuk menghadapi situasi di angle itu tidak harus kebobolan karena kebobolan di akhir babak tidak bagus," ulasnya.

Baca juga: PSS Sleman Jadi Juru Kunci Klasemen, Pieter Huistra Masih Optimis Super Elja Lolos dari Degradasi

Di babak kedua, lanjutnya anak asuhnya kembali berjuang keras bahkan beberapa pemain sampai kehabisan tenaga dan kehilangan fokus untuk membangun serangan.

"Ketika gol kedua (Barito Putera) datang tim hanya punya dua pilihan berjuang kembali atau bangkit. PSS segera bangkit dan di 20 menit terakhir saya berikan risiko untuk memasukkan pemain-pemain baru. Skor menjadi 1-2 tapi cukup telat," katanya.

Dia pun menegaskan tak ingin kekalahan seperti laga tersebut kembali terulang, terutama kebobolan dari lawan terlebih dahulu dan baru bisa membalas di akhir laga.

"Saya ingin pertandingan seperti ini tidak terulang lagi dan PSS harus segera dapat poin. Saya tak kehilangan harapan dan melihat ada beberapa improvisasi yang masih bisa diperbaiki. PSS akan segera bisa meraih poin di pertandingan selanjutnya," tegasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved