Agenda Jogja

HI UGM Akan Gelar Short Course Kembangkan Talenta Hubungan Internasional

Pendaftaran Short Course HI UGM dibuka mulai tanggal 30 Januari 2025 sampai dengan tanggal 28 Februari 2025.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Yoseph Hary W
istimewa
AGENDA UGM: Konferensi pers HI UGM Kolaborasi dengan GoTo serta OM Institute untuk menggelar short course STAIR, Senin (17/2/2025) di Fisipol UGM 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Institute of International Studies Universitas Gajah Mada (IIS UGM) dan Omong-Omong Institute (OM Institute) bersama dengan GoTo Group (GoTo) mengadakan short coursekolaboratif perdana yang berfokus pada bidang studi Science, Technology, and Art in International Relations (STAIR) sepanjang bulan Maret 2025.

Pendaftaran terbuka bagi seluruh kalangan, baik dari mahasiswa tingkat akhir hingga akademisi lanjutan yang menempuh pendidikan pascasarjana dan studi doktoral yang tertarik untuk memperluas jejaring dalam lingkup studi Sains, Seni dan Teknologi dalam Hubungan Internasional.

Kelas short course ini akan diajar oleh dua pakar dalam studi STAIR yaitu Dr. Suci Lestari Yuana, dosen Departemen Ilmu Hubungan Internasional UGM serta penggerak dari STAIR Community Indonesia, serta Dr. Okky Puspa Madasari, seorang award-winning writer, Research Fellow IIS, dan Ketua dari Yayasan Okky Puspa Madasari. 

Dalam empat sesi daring dengan durasi 120 menit, peserta akan memperoleh kerangka analisis lintas disiplin yang menggabungkan sains dan teknologi, sekaligus kesempatan menerapkan sudut pandang STAIR dalam menyusun kebijakan, rekomendasi atau riset dengan bimbingan profesional dari para pengajar.

"STAIR memiliki potensi besar untuk memberikan solusi terhadap tantangan sosial yang semakin kompleks di era digital ini. Dengan melihat teknologi sebagai agen yang membentuk realitas sosial dan politik, STAIR mengajak kita untuk berpikir secara lebih kritis tentang dampak transformasi digital terhadap masyarakat,” kata Suci dalam konferensi pers di Fisipol UGM, Senin (17/2/2025)

Dinamika global saat ini menuntut pendekatan baru dalam memahami isu-isu krusial seperti krisis air, geoengineering, dan tata kelola kecerdasan buatan (AI). 

Perspektif tradisional dalam Hubungan Internasional (HI) sering menitikberatkan peran negara dan manusia, sehingga mengabaikan aktor non-manusia yang juga berdampak besar terhadap stabilitas dan keamanan dunia.

“Sehingga, STAIR memiliki potensi besar untuk memberikan solusi terhadap tantangan sosial yang semakin kompleks di era digital ini. Dengan melihat teknologi sebagai agen yang membentuk realitas sosial dan politik, STAIR mengajak kita untuk berpikir secara lebih kritis tentang dampak transformasi digital terhadap masyarakat,” beber dia.

Di Indonesia, misalnya, penerapan teknologi dalam sistem pendidikan seringkali justru memperburuk ketimpangan sosial, terutama di daerah-daerah dengan akses internet terbatas. 

“Melalui pendekatan STAIR, kita bisa mengeksplorasi bagaimana teknologi tidak hanya sebagai alat, tetapi sebagai aktor yang mempengaruhi struktur sosial dan budaya kita. Dengan cara ini, kita bisa merancang kebijakan dan solusi yang lebih inklusif, yang tidak hanya mempertimbangkan efisiensi teknis, tetapi juga keberlanjutan sosial bagi semua lapisan masyarakat,” tukasnya.

Program ini dianggap relevan bagi pembuat kebijakan, praktisi HI, serta peneliti yang ingin meningkatkan kemampuan analisis dan merancang argumen kajian dengan sudut pandang STAIR. 

Sementara, Okky mengatakan short course STAIR akan menjadi platform bertemunya ilmuwan, praktisi, kalangan bisnis dan pengambil kebijakan untuk mendorong lahirnya kolaborasi menuju perubahan dan inovasi sosial di Indonesia.

Short Course ini akan menelusuri empat topik berbeda, yakni STAIR dan Pendekatan Lintas Disiplin; Teknologi dan AI dalam Kebijakan Publik; Analisis Seni dan Estetika dalam Politik Global; serta Menganalisis dan Menulis dengan Perspektif STAIR.

Keberhasilan IIS UGM dan OM Institute dalam menjalani Short Course ini tidak terlepas dari keterlibatan GoTo sebagai sponsor tunggal yang juga akan memberikan  beasiswa untuk 10 awardee agar dapat mengikuti Short Course secara gratis. 

Sebagai ekosistem digital terbesar di Indonesia, GoTo secara konsisten berkomitmen untuk mengembangkan talenta lokal agar generasi muda bisa menjadi pemimpin teknologi masa depan. 

Keterlibatan GoTo di inisiatif ini merupakan bentuk nyata GoTo #BerjuangUntukIndonesia untuk memperkuat sumber daya manusia Indonesia di bidang teknologi.

Lebih lanjut, Suci mengapresiasi dukungan GoTo Group dalam memberikan beasiswa untuk 10 peserta yang mencerminkan komitmen GoTo untuk mengembangkan talenta di bidang teknologi dan kebijakan publik.

Pendaftaran dibuka mulai tanggal 30 Januari 2025 sampai dengan tanggal 28 Februari 2025. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved