BARCA: Ketika Lewandowski Merasa Ada yang Berbeda dengan Lamine Yamal

Robert Lewandowski berusia 37 tahun dan Lamine Yamal berusia 17 tahun. Selisih usia dua puluh tahun memisahkan satu pesepakbola dengan yang lain, jadi, secara logika, mereka berasal dari generasi berbeda dan juga memiliki pandangan dunia berbeda. Saat ini mereka hidup berdampingan di ruang ganti Barça dan di lapangan.

Dan pemain Polandia itu merasa sangat mengagumi pemain muda itu, bakatnya, dan kemampuannya untuk belajar.

Lewandowski mengungkapkan itu pada wawancara kepada mingguan Polandia 'Pilka Nozna', yang memberi Blaugrana penghargaan sebagai pesepakbola terbaik tahun 2024.

Disana, pemain Barça pemilik nomer '9' itu pertama kali mengiriminya pesan tersembunyi soal pemain muda.

"Jika seseorang punya bakat, mereka dapat menggunakannya hingga berusia 23 atau 24 tahun, kurang lebih, tetapi nantinya bakat saja tidak cukup.

"Anda juga membutuhkan pola pikir."

Dalam hal ini, Lewandowski menekankan secara umum, meskipun dengan pesan yang jelas terhadap Barça, dunia sepak bola saat ini sedang menggelar karpet merah untuk para pemain muda.

Dan itu perlu dimengerti oleh pemain muda yang sedang punya nama untuk menyiapkan mental.

"Saya belum yakin (kepada pemain muda) ketika masa-masa sulit datang, akan mampu mengatasinya atau pada usia 18 atau 20 tahun,"

"Anda akan memperoleh sesuatu berupa uang dalam jumlah besar, namun jika tidak disertai dengan pengembangan mental pada usia 25 atau 26 tahun, itu akan sulit berada di level tertinggi pada sepuluh tahun di masa mendatang."

Ketika ditanya tentang kasus Lamine secara spesifik, Lewy menegaskan bahwa lingkungan pemain sangat penting, dimana ia tidak boleh memikirkan apa yang akan terjadi padanya dalam dua atau tiga tahun.

Namun dia perlu siap akankah sang pemain tetap berada dalam performa terbaiknya dalam sepuluh tahun.

Lewandowski memperingatkan bahwa uang juga dapat melemahkan pemain. 

"Bakat Lamine tidak perlu diragukan lagi, serangkaian keputusan yang diambil olehnya dan orang-orang di sekitarnya penting agar dalam sepuluh tahun ia masih menginginkan lebih."

Lewandowski sempat merenung sejenak, kemudian menyatakan kekaguman kepada Lamine Yamal, yang bakatnya belum pernah lihat sebelumnya di pemain muda. 

“Ia datang berlatih bersama kami saat berusia 15 tahun, saya melihatnya untuk pertama kali. 

Diusianya saat ini, Lewandowski mengaku melihat banyak pemain sepak bola muda berbakat namun tak tidak pernah yakin satu diantara mereka memiliki karier yang hebat.

"Sampai saya melihat Lamine. Dan saya seperti 'wow'. Saya bertanya kepadanya berapa usianya, ia berkata 15 tahun dan saya berkata itu tidak mungkin." 

"Sulit bagi seseorang untuk membuat saya terkesan dan itu adalah pertama kalinya seorang remaja membuat kesan seperti itu pada saya." 

"Sejujurnya, saya belum pernah melihat orang seperti dia. Itu bukan hanya bakat, tetapi bermain seperti dia lima atau tujuh tahun lebih tua.”

Kemajuan Lamine Yamal

Setelah semua perenungan tulus yang terdengar seperti nasihat dari seseorang yang sangat menghargai pasangannya, tibalah waktunya untuk pujian. 

Dan Lewandowski tidak berbasa-basi saat menjelaskan betapa ia merasakan dan merayakan bermain bersamanya. 

Faktanya, ia menggunakan anak-anak muda lainnya untuk menyoroti kapasitas pertumbuhan pemain asli Rocafonda.

Ia mulai belajar dengan cepat dibandingkan tahun pertama.

Dan kini Lamine mulai berperan untuk Barcelona, ​​​​jauh lebih mudah bagi Lewandowski untuk bermain dengannya, saya memahami semuanya dengan lebih baik. 

"Saya melihat ia juga semakin memahami sepak bola. Jauh lebih mudah untuk menjelaskan pertanyaan taktis kepadanya." 

Sesuatu yang tidak terjadi pada semua orang. 

Itulah sebabnya Lewandowski biasanya banyak berbincang dengan orang-orang yang lebih muda, Lewandowski merasa memiliki kemampuan dan pengalaman dengan hal itu. (Tribunjogja.com/iwe)