Pemangkasan Anggaran Pemerintah

Soal Pemangkasan Anggaran BMKG, Ini Tanggapan Kepala Pelaksana BPBD DIY

Meskipun ada pemangkasan anggaran di BMKG, pelayanan yang berkaitan dengan informasi cuaca dan prediksi bencana di wilayah DIY tetap akan berjalan.

|
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
PANGKAS ANGGARAN - Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad. Noviar ikut angkat bicara terkait dampak efisiensi anggaran yang terjadi di beberapa lembaga, termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad, angkat bicara terkait dampak efisiensi anggaran yang terjadi di beberapa lembaga, termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). 

Menurutnya, meskipun ada pemangkasan anggaran di BMKG, pelayanan yang berkaitan dengan informasi cuaca dan prediksi bencana di wilayah DIY tetap akan berjalan.

Noviar menegaskan bahwa anggaran yang dipangkas adalah anggaran yang tidak berhubungan langsung dengan pelayanan masyarakat. 

"Yang dipangkas itu adalah anggaran-anggaran yang tidak berkaitan langsung dengan pelayanan masyarakat. Saya yakin bahwa anggaran yang ada di BMKG terkait dengan prediksi cuaca itu masih berjalan," ujar Noviar.

Kaitannya dengan BMKG, BPBD DIY terus mengandalkan informasi cuaca harian, mingguan, dan bulanan yang disediakan oleh BMKG.

Ia memastikan bahwa meskipun ada pengurangan anggaran, informasi cuaca dan bencana yang dibutuhkan oleh BPBD DIY tidak akan terganggu. 

“Kita tetap mendapatkan informasi dari BMKG untuk menetapkan status atau mengambil kebijakan yang diperlukan,” kata Noviar.

Noviar juga menjelaskan bahwa pengurangan anggaran tidak akan mempengaruhi pelayanan masyarakat. 

"Yang dikurangi itu anggaran yang sifatnya sosialisasi, FGD, perjalanan dinas, dan lainnya. Yang pelayanan masyarakat tetap berjalan," tambahnya.

Baca juga: Waspada Potensi Banjir saat Musim Hujan, BPBD Kota Yogya Tambah Perangkat EWS Otomatis di 3 Sungai

Ia juga menegaskan bahwa perangkat dan sistem yang digunakan dalam penanganan bencana tetap aman dan tidak terpengaruh oleh pengurangan anggaran di BMKG.

Disinggung, terkait prediksi cuaca dan kejadian bencana yang terjadi beberapa waktu lalu, Noviar mengungkapkan bahwa pada 5 hingga 7 Februari 2025, BMKG memprediksi adanya angin kencang akibat siklon 90S dan 99S. 

Namun, berkat kerjasama antara BMKG dan BNPB, cuaca ekstrem tersebut berhasil dimitigasi dengan menembakkan 7 ton garam di Samudra Hindia, sehingga dampaknya terhadap cuaca di DIY tidak terjadi. 

"Yang diprediksi BMKG tidak terjadi di DIY," ungkap Noviar.

Dalam hal ini, BMKG memastikan bahwa layanan informasi cuaca, iklim, dan deteksi gempa bumi, serta potensi tsunami, akan tetap menjadi prioritas meskipun ada pengurangan anggaran.

Diberitakan sebelumnya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa layanan ini akan tetap berlangsung selama 24 jam dan menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved