TRANSFER Kelima Man City: Sosok Nico Gonzalez dari Barcelona, Valencia dan FC Porto

Tribunjogja.com Inggris -- Pada detik-detik penutupan transfer, Manchester City mengumumkan penandatanganan Nico Gonzalez dari Porto.

Siapa Nico Gonzalez?

2021/22 - FC Barcelona 

Appearances: 37 
Goals: 2 
Assists: 1 

2022/23 - Valencia 

Appearances: 26 
Goals: 1 
Assists: 1 

2023/24 - FC Porto 

Appearances: 39 
Goals: 2 
Assists: 3 

2024/25 - FC Porto 

Appearances: 29 
Goals: 7
Assists: 6

Pemain berusia 23 tahun itu bergabung dengan Man City dengan kontrak empat setengah tahun yang membuatnya terikat dengan Klub hingga 2029.

Gelandang serba bisa, Gonzalez menjadi pemain terbaru yang direkrut Man City pada bursa transfer ini, bergabung dengan Abdukodir Khusanov, Vitor Reis, dan Omar Marmoush sebagai pemain baru dalam skuad Pep Guardiola. 

Ada juga nama Claudio Echeverri, namun dia tak akan gabung ke tim dan dibiarkan tetap bersama River Plate hingga musim depan.

Perjalanan Gonzalez dalam dunia sepak bola dimulai di Akademi La Masia yang terkenal di Barcelona pada tahun 2013.

Ia kemudian berkembang menjadi pemain inti Barca, di mana ia tampil sebanyak 37 kali.

Masa peminjaman yang sukses selama satu musim di Valencia pun berlanjut, sebelum Gonzalez kemudian pindah secara permanen ke Porto pada tahun 2023.

Ia telah bermain sebanyak 68 kali untuk klub asal Portugal tersebut, mencetak sembilan gol, termasuk gol kemenangan dalam kemenangan 1-0 mereka di Maccabi Tel Aviv di Liga Eropa UEFA Kamis malam lalu.

Menguasai lini tengah

Dengan tubuh yang tinggi dan tegap di tengah lapangan, Gonzalez telah membangun reputasi di Porto sebagai pemain yang sama efektifnya di dalam maupun di luar lapangan.

Pemain berusia 23 tahun ini menapaki jenjang pendidikan di FC Barcelona dan mendapatkan kesempatan bermain di tim senior pertamanya selama musim 2021/22, dengan tampil sebanyak 39 kali di semua kompetisi.

Belajar dari dan bermain bersama pemain seperti Sergio Busquets salah satu gelandang terbaik sepanjang masa memberikan pemain berusia 20 tahun itu pengalaman penting di puncak permainan dalam satu-satunya musim penuhnya di tim utama di Catalonia.

Ia kemudian dipinjamkan selama satu musim ke Valencia, dan meskipun itu merupakan musim yang sulit bagi Los Ches, Gonzalez sekali lagi menjadikan dirinya bagian yang tak tergantikan di lini tengah.

Selain pemulihan dua bulan dari patah tulang metatarsal, rekrutan baru kami itu hanya melewatkan dua pertandingan La Liga yang seharusnya ia ikuti, dan Porto pun meminta kepindahan permanen pada musim panas itu.

Membantu klub barunya meraih kemenangan Piala Portugal di musim debutnya, Gonzalez telah membawa permainannya ke tingkat yang lebih tinggi, dinobatkan sebagai Gelandang Terbaik Bulan Ini di Primeira Liga pada bulan Desember setelah telah melipatgandakan jumlah gol terbaiknya dalam satu musim penuh pada pertengahan musim 2024/25.

Sederhananya, Gonzalez adalah gelandang tengah klasik; seseorang yang mampu membawa tim maju dengan kecepatan tinggi atau juga mampu menghentikan serangan lawan berkat kemampuannya yang mengesankan dalam membaca permainan dan menguasai lapangan.

Kedatangannya di Man City dapat memberikan dukungan bagi pemain seperti Mateo Kovacic, Ilkay Gundogan dan Bernardo Silva – yang telah memikul beban berat saat Rodri absen sejak ia cedera pada bulan September.

Dan ia berharap dapat meniru kesuksesan ayahnya yang terkenal sebagai pesepakbola, legenda Deportivo La Coruna, Fran.

Pemain sayap kiri ini merupakan bagian dari generasi emas Deportivo yang memenangkan La Liga pada tahun 2000, Copa Del Rey pada tahun 2001/02, dan mencapai semifinal Liga Champions UEFA pada tahun 2003/04.

Kariernya juga bertepatan dengan karier Pep Guardiola, keduanya saling berhadapan sebanyak 12 kali di La Liga antara November 1991 dan Februari 2001.

Mereka juga berada di kubu yang sama sebanyak tujuh kali untuk tim nasional Spanyol, dengan total waktu bermain 377 menit, termasuk dalam dua pertandingan di Euro 2000.

Setelah pensiun, ia menghabiskan waktu melatih di Akademi kami.

Selama bertahun-tahun, perjalanan sepak bola Nico membawanya ke Stadion Etihad, karena ia ingin melanjutkan lintasan peningkatannya yang pesat dalam permainan ini. (tribunjogja.com/iwe)