Penampakan Dua Bibit Siklon 99S dan 60S Berpotensi Ganggu Aktivas Nelayan di Yogyakarta
informasi terkait potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang disebabkan oleh dua bibit siklon, yaitu 99S dan 60S
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Yogyakarta --- Gelombang tinggi berpotensi mengganggu aktivitas nelayan di perairan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dinas Kelautan dan Perikanan setempat mengimbau agar nelayan waspada terhadap cuaca ekstrem dan menunda melaut jika kondisi membahayakan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, R. Hery Sulistio Hermawan, mengatakan bahwa jika gelombang laut tinggi, pihaknya sepakat untuk menunda aktivitas melaut.
Namun, yang menjadi fokus utama saat ini adalah penguatan sistem peringatan dini.
"Kami berharap jika gelombang tinggi terjadi, para nelayan dapat menunda aktivitas melaut sesuai arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY," ujarnya, Minggu (2/2/2025).
Hery menekankan pentingnya kerja sama dalam mencari solusi agar keamanan nelayan dapat lebih terjamin, terutama dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.
Ia menambahkan bahwa langkah-langkah lebih rinci akan dibahas dalam pertemuan dengan para nelayan pada Rabu (5/2/2025).
Pertemuan tersebut juga akan melibatkan pihak badan meteorologi klimatologi dan geofisika (BMKG) dan pejabat terkait di wilayah setempat.
Menurutnya, nelayan memiliki risiko tinggi dalam pekerjaan mereka, sehingga sangat penting bagi mereka untuk menggunakan peralatan keselamatan seperti pelampung dan alat pendukung lainnya.
Selain itu, nelayan juga diminta untuk memahami kondisi laut dan dapat mengakses informasi cuaca secara cepat dan akurat.
“Kami akan diskusikan cara untuk memastikan mereka bisa mendapatkan update cuaca yang tepat melalui ponsel,” kata Hery.
Rencana pertemuan tersebut juga akan membahas langkah-langkah mitigasi jika gelombang besar datang, termasuk tindakan pengamanan kapal nelayan di pelabuhan yang rawan terdampak gelombang tinggi.
"Di beberapa titik pelabuhan, kami sudah memasang alat untuk mendeteksi gelombang laut," jelasnya.
Sebagai langkah awal, informasi terkait potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang disebabkan oleh dua bibit siklon, yaitu 99S dan 60S, telah disampaikan kepada para nelayan melalui grup WhatsApp Silaturahmi Nelayan dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) DIY.
Dinas Kelautan dan Perikanan DIY pun mengimbau para nelayan untuk lebih berhati-hati dalam melaut, terutama jika gelombang laut mencapai tinggi yang membahayakan.
Dengan adanya peringatan dini dan koordinasi antara pemerintah, BMKG, dan nelayan, diharapkan keselamatan para nelayan dapat lebih terjamin selama cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang. (Tribunjogja.com/han)
| Tradisi Tuntun Kendaraan di Gang Kampung Kauman Yogyakarta |
|
|---|
| Potensi Hujan Lebat Angin Kencang di Yogyakarta Terjadi Siang dan Malam |
|
|---|
| Kelok 18 JJLS Parangtritis–Girijati Magnet Baru Selatan Yogyakarta |
|
|---|
| PSIM Yogyakarta 2-1 Persik Kediri, Jean-Paul van Gastel Soroti Dua Hal |
|
|---|
| BMKG: Prakiraan Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini Sabtu 1 November 2025 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.