Sejumlah Warga di Bantul Keluhkan soal Kelangkaan LPG 3 Kilogram, Pemkab: Pasokan Kurang

Selain sulit didapat, harga gas yang beredar di pasaran juga jauh melebihi harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp22 ribu per tabung.

Istimewa
PASOKAN KURANG: Foto dok. Ilustrasi stok LPG atau Elpiji subsidi 3 KG. Sejumlah warga di Bantul DIY mengeluhkan kelangkaan gas LPG 3 kg, Jumat (31/1/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sejumlah warga di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, mengeluhkan kelangkaan gas elpiji (LPG) 3 kilogram. Kelangkaan itu dirasakan sejak beberapa hari terkahir.

Warga Kalurahan Murtigading, Kapanewon Sanden, Asri (48), menjadi salah satu warga yang mengeluhkan kelangkaan gas LPG dalam beberapa hari terakhir.

Selain sulit didapat, harga gas yang beredar di pasaran juga jauh melebihi harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp22 ribu per tabung.

"Saya sempat mendapatkan gas, tapi harganya sangat tinggi, jauh di atas HET. Cuma memang, itu saya dapatnya di pengecer yang ada di Bantul," ujar seorang warga, Jumat (31/1/2025).

Ia pun berharap kepada pemerintah agar segera turun tangan untuk mengatasi kelangkaan gas tersebut.

Dengan demikian, diharapkan harga jual LPG 3 kilogram kembali kembali stabil dan pasokan gas kembali lancar.

Senada, Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sekaligus Ketua Fraksi Partai Golkar Bantul, Heru Sudibyo, mengatakan, bahwa akhir-akhir ini ada masyarakat yang mengeluhkan soal kelangkaan LPG 3 kilogram. 

"Ada beberapa warga kami yang laporan soal itu. Mereka mengeluh sudah tiga atau empat hari terakhir ini susah cari gas elpiji 3 kilogram. Maka kami akan menjembatani dengan cara mengecek lokasi agen maupun pangkalan gas itu," katanya.

Pihaknya pun mengaku dalam waktu dekat ini akan melakukan sidak ke sejumlah tempat agen atau pangkalan LPG 3 kilogram.

Tujuannya tak lain untuk mengetahui apa saja penyebab kelangkaan tersebut.

"Kami sudah laporan ke pak ketua untuk ayo cek lapangan. Jadi tinggal nunggu penjadwalan saja. Setelah itu, kami akan melakukan tindak lanjut untuk mencari solusi agar masyarakat tidak mengeluh lagi," jelasnya. 

Pasokan kurang

Sementara itu, Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Perindustrian dan Perdagangan Bantul, Zona Paramitha, berujar, kondisi  LPG 3 kilogram di Kabupaten Bantul sebenarnya tidak langka. Hanya saja, pasokan gas tersebut disebut kurang.

"Sebenarnya itu enggak langka. Itu hanya kurang pasokannya saja. Karena kan sekarang lagi banyak yang menggelar acara nikahan. Terus libur kemarin (libur Isra Miraj dan Imlek 2025), tingkat wisatawan kan naik. Dan itu sebenarnya berpengaruh terhadap kebutuhan gas kita," papar dia.

Zona menambahkan bahwa sebenarnya pihaknya sudah melakukan penggantian jadwal dropping gas elpiji 3 kilogram ke pihak Pertamina setempat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved