Pemblokiran TikTok di AS Bakal Untungkan Meta dan Google, Ini Penjelasan Analis

Jika digabungkan, pendapatan iklan Google dan Meta di tahun 2022 hanya sebesar 48,4 persen.

Pertumbuhan TiTok dan marketplace Amazon, disebut ikut berdampak ke bisnis Meta dan Google.

Adapun TikTok dirilis resmi di AS sejak tahun 2018.

Tahun 2020, popularitas TikTok di AS melejit lantaran banyak warga melakukan karantina di rumah saat pandemi Covid-19.

Kembali ke proyeksi eMarketer, mereka memprediksi Instagram dan Facebook akan diuntungkan dengan pemblokiran TikTok, terutama dari bisnis iklan.

Sebanyak 22 persen belanja iklan dari "kue" TikTok diestimasikan akan beralih ke Instagram dan 17 persen ke Facebook.

Kemudian 10,7 persen lainnya disebut akan mengalir ke YouTube milik Google.

Perusahaan asal AS lain juga disebut akan ketiban untung, meskipun persentasenya lebih tipis dibanding Meta dan Google.

Secara kolektif, Snapchat, LinkedIn, Pinterest, Reddit, dan X (dulu Twitter), disebut akan mendapat 18,3 persen "kue" belanja iklan dari TikTok.

Layanan streaming dan perusahaan media digital lain, juga disebut akan mendapatkan pangsa pasar iklan dari TikTok, sebesar 30 persen secara total.

Kembali menyoal Meta dan Google. Dua raksasa teknologi itu sudah lama ingin menyaingi popularitas TikTok, dengan merilis produk serupa, yakni fitur video pendek.

Instagram memiliki Reels, sementara YouTube milik Google, punya Shorts.

Tampaknya, produk mereka cukup mendulang sukses.

Kepada para investor, Mark Zuckerberg, CEO Meta mengeklaim bahwa lebih dari separuh pengguna Instagram, menghabiskan waktunya di aplikasi untuk menonton video Reels.

Sementara Google, tahun lalu mengatakan ada 2 miliar pengguna login yang sudah melihat video Shorts di YouTube, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Axios, Sabtu (18/1/2025).

(kompas.com)