Era Digital Dorong Transformasi Penafsiran Alquran, Wagub DIY Soroti Peluang dan Tantangan

Perubahan format Alquran dan tafsir dari media cetak ke presentasi digital seperti website membawa dampak besar terhadap cara pandang umat Islam

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
Dokumentasi Humas Pemda DIY
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Transformasi teknologi telah mengubah cara umat Islam mendalami Alquran.

Kini, kitab suci umat Islam dan tafsirnya dapat diakses melalui platform digital, menghadirkan kemudahan sekaligus tantangan baru dalam menjaga keakuratan dan kesucian isi Alquran.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, KGPAA Paku Alam X, saat membuka Seminar Dinamika Penafsiran Alquran sebagai Peluang dan Tantangan di Era Digital yang digelar oleh Yayasan Pusat Pengembangan Islam Mataram (YPPIM) pada Selasa (7/1/2025) di Asrama Haji Yogyakarta.

“Era digital membuka akses lebih luas untuk mempelajari Alquran dari berbagai platform. Namun, kemudahan ini juga membawa tantangan, seperti keakuratan penafsiran, keberagaman pemahaman, dan penyebaran informasi yang kurang bertanggung jawab,” ungkap Sri Paduka.

Menurutnya, perubahan format Alquran dan tafsir dari media cetak ke presentasi digital seperti website membawa dampak besar terhadap cara pandang umat Islam terhadap kesucian dan kewibawaan kitab suci ini.

Baca juga: Pemda DIY Dorong Wisata Berkualitas yang Tawarkan Pengalaman Eksklusif

Sri Paduka berharap seminar ini dapat menjadi langkah awal menghimpun solusi untuk memastikan tafsir Alquran tetap relevan, akurat, dan membawa manfaat dalam pembangunan masyarakat.

Selain itu, Sri Paduka menekankan pentingnya kehati-hatian dalam mengevaluasi konten tafsir digital.

“Pemeriksaan ulang substansi kajian sangat penting. Sinergi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan nilai-nilai agama harus terus dijaga,” imbuhnya.

Sementara itu, mewakili Kepala Kanwil Kemenag DIY, Kabid Pakis Mukotip & Katim MDT Bidang Pakis Kanwil Kemenag DIY, Ujang Sihabuddin, turut memberikan apresiasi atas seminar ini.

Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan tugas Kementerian Agama, khususnya dalam penyelenggaraan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ).

“Harapannya, kegiatan ini bisa mengembalikan ruh seleksi Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di DIY hingga dapat bersaing di tingkat nasional,” tutup Ujang. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved